Cara Pengolahan Sampah Anorganik dan Jenis Sampah Anorganik

Oleh Editor Indonesia Asri

Untuk mengelola sampah dengan bijak, baik yang dihasilkan oleh rumah tangga atau kelompok masyarakat, kamu harus mengetahui jenis-jenis sampah yang terkumpul. Hal ini penting untuk mengetahui metode yang tepat dalam mengolahnya. 

Salah satu jenis sampah yang memiliki cara pengolahan tersendiri adalah sampah anorganik. Lantas, bagaimana cara pengolahan sampah anorganik yang tepat? Simak informasinya berikut ini!

Jenis Sampah Anorganik

Sebelum mempelajari lebih dalam tentang cara pengolahan sampah anorganik, kamu perlu mengetahui jenis-jenis sampah anorganik agar bisa memilahnya dengan baik.

Secara singkat, sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan nonhayati, hasil proses teknologi industri, dan sumber daya alam tidak terbaharui. Adapun jenis sampah anorganik adalah sebagai berikut:

1. Sampah Plastik

sampah plastik

Jenis sampah anorganik yang pertama adalah sampah plastik. Sampah ini umumnya terbuat dari bahan polimer sintetis dari gas alam atau minyak bumi. 

Beberapa sampah plastik bersifat tahan air, tahan zat kimia, dan fleksibel. Contoh sampah plastik adalah botol air minum, kantong sampah, styrofoam, pipa air, dan masih banyak lagi. 

2. Sampah Kertas

Sampah Kertas

Sampah kertas umumnya terdiri dari produk berbahan kertas yang sudah tak terpakai, seperti dokumen cetak, majalah, koran, dan kardus. Sampah kertas terbuat dari serat kayu atau tumbuhan lain. 

3. Sampah Karet

Sampah Karet

Jenis sampah anorganik lainnya adalah sampah karet yang berasal dari produk yang terbuat dari getah karet atau karet sintetis. Contoh sampah karet adalah karet gelang, ban bekas, balon, dan sandal bekas. 

4. Sampah Kaca

Sampah Kaca

Kaca adalah bahan yang terbuat dari silika dengan sifat keras dan biasanya transparan. Contoh sampah kaca adalah gelas, pecahan kaca, kaca jendela, dan piring. 

5. Sampah Kain

Sampah Kain

Sampah kain biasanya berasal dari produk berbahan kain yang sudah tidak layak guna, seperti baju yang sudah rusak. Kain dapat terbuat dari serat sintetis, seperti poliester, atau alami, seperti katun. Contoh sampah ini adalah baju bekas dan karpet bekas. 

Baca juga: Ini Data Sampah di Indonesia yang Wajib Orang Tahu!

Cara Pengolahan Sampah Anorganik

Cara mengolah sampah anorganik bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana hingga langka-langkah yang lebih kompleks. Berikut ini adalah cara pengelolaan sampah anorganik yang dapat dipraktikkan: 

1. Memanfaatkan Sampah Kembali

Cara pengolahan sampah anorganik yang pertama adalah pemanfaatan sampah kembali. Beberapa sampah plastik memiliki karakteristik yang kukuh sehingga meskipun sudah tidak bisa berfungsi, kamu masih bisa memanfaatkannya menjadi barang lain. 

Misalnya, kamu bisa menyulap botol kaca bekas sirup menjadi vas bunga atau wadah minyak goreng. Kemudian, kamu juga bisa memanfaatkan baju bekas menjadi keset dan kantong belanja menjadi kantong sampah. 

2. Memilah Sampah

Cara selanjutnya adalah memilah sampah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beragam jenis sampah anorganik yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar.

Di mana, masing-masing jenis sampah tersebut memiliki proses pengolahan yang berbeda sehingga dibutuhkan pemilahan sampah terlebih dahulu sebelum akhirnya di daur ulang.

Nah, Indonesia Asri juga turut menggalakkan aktivitas pemilahan sampah melalui program Operasi Semut

Memilah Sampah

#AksiAsri Operasi Semut adalah sebuah program yang berfokus pada edukasi tentang pentingnya memilah sampah sebelum dibuang. Kini, Operasi Semut oleh Indonesia Asri sudah mencapai volume ketujuh. 

3. Menyetorkan Sampah ke Bank Sampah

Setelah memilah sampah, kamu bisa menyetorkannya ke bank sampah. Caranya sangat mudah, di mana kamu hanya perlu membawa sampah anorganik yang sudah dikumpulkan berdasarkan jenisnya ke bank sampah.

Kemudian, pihak bank sampah akan mendaur ulangnya sesuai jenisnya dan bahkan menukar sampahmu dengan sejumlah uang. Di Jakarta, kamu bisa menemukan berbagai macam bank sampah yang siap menampung sampahmu, seperti Rebricks Indonesia, Rubah Kertas, dan Kamibox.

Lebih lanjut, Pemerintah Jakarta menyediakan bank sampah di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang tersebar di beberapa titik di wilayah ini. 

Baca juga: 3 Hal Sederhana untuk Mengurangi Perubahan Iklim

4. Mendaur Ulang Sampah Anorganik

Cara pengolahan sampah anorganik selanjutnya adalah mendaur ulangnya menjadi produk dengan nilai guna dan ekonomis. Misalnya, kamu bisa mengubah botol minum menjadi celengan atau kaleng minuman bersoda menjadi tempat pensil. 

Proses daur ulang sampah anorganik beragam dari yang sesederhana mengubah kantong plastik menjadi tas anyaman hingga sekompleks mengelola sampah plastik menjadi aspal seperti yang dilakukan Chandra Asri Group. 

Aspal plastik hasil inovasi Chandra Asri Group telah meningkatkan kualitas stabilitas jalan hingga 40% dan digunakan di lebih dari 120 km jalan yang ada di seluruh Indonesia. 

aspal plastik oleh Chandra Asri Group

5. Menyetorkan Sampah ke Sanitary Landfill

Sanitary landfill atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) adalah salah satu tempat mengelola sampah anorganik yang sudah tidak dapat diolah menjadi energi atau tidak dapat didaur ulang kembali akibat telah mengalami serangkaian proses sebelumnya. 

TPA adalah tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan dengan cara yang lebih aman bagi manusia dan lingkungan. Sampah anorganik yang ada di TPA nantinya akan dikubur dengan tanah atau bahan lain agar tidak meninggalkan bau serta kontaminasi. 

6. Insinerasi

Insinerasi adalah cara pengolahan sampah anorganik yang kerap dilakukan negara-negara maju, seperti Jepang. Prosesnya melibatkan pembakaran sampah di insinerator. Umumnya, cara ini digunakan untuk mengolah sampah anorganik yang sulit didaur ulang. 

Sampah-sampah yang telah dibakar akan diubah menjadi energi yang dapat dimanfaatkan, seperti energi panas, abu, dan gas. Meskipun metode pengolahannya dibakar, bukan berarti orang awam dapat melakukannya dengan sembarangan, seperti membakar sampah anorganik di pekarangan rumah. 

Hal ini dikarenakan proses insinerasi dilakukan secara ketat dan bertanggung jawab agar sisa pembakaran tidak mencemari sekitar. 

7. Bioremediasi

Cara pengolahan sampah anorganik yang terakhir adalah bioremediasi. Metode ini biasanya digunakan untuk mengolah sampah organik karena melibatkan mikroorganisme untuk menguraikannya. 

Namum, ternyata mikroorganisme tertentu yang sudah diteliti secara khusus juga bisa mengurangi volume dan toksisitas sampah anorganik tertentu sehingga bioremediasi juga bisa diterapkan pada jenis sampah anorganik tertentu. 

Demikian informasi tentang cara pengolahan sampah anorganik yang perlu kamu ketahui. Dari yang sederhana hingga kompleks, sampah anorganik bisa diolah dengan bijak sehingga dapat mendukung kelestarian lingkungan sekitar. 

Selain cara pengolahan sampah anorganik, kamu juga perlu mengetahui informasi-informasi lainnya seputar lingkungan, seperti ekonomi sirkular, agar bisa berkontribusi pada pelestarian alam secara optimal. 

Terkait hal ini, kamu bisa menjadi Warga Asri dengan mendaftarkan diri ke Indonesia Asri! Dengan menjadi Warga Asri, kamu bisa mendapatkan informasi lebih lanjut terkait sustainability serta turut andil pada program-program seperti Operasi Semut dan lain sebagainya. 

Jadi, daftarkan dirimu sekarang juga dan mari jaga lingkungan bersama Indonesia Asri!

Baca juga: Apakah Buang pada Tempatnya, Cukup Atasi Permasalahan Sampah?

Oleh Editor Indonesia Asri
Indonesia Asri adalah kampanye yang digagas oleh Chandra Asri untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih asri; Indonesia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk kelak dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Rekomendasi Terkait
Sustainable Waste Management
Editor Indonesia Asri
Januari 20, 2025
Baca Selengkapnya
Sustainable Waste Management
Editor Indonesia Asri
Januari 20, 2025
Baca Selengkapnya
Indonesia Asri
© 2025 - Indonesia Asri
Kampanye oleh