Table of Contents
Kompos adalah pupuk organik yang dibuat dari sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Selain memberi nutrisi dan memperbaiki tanah agar lebih gembur, kompos juga bisa menjadi solusi dalam mengelola sampah organik.
Berdasarkan data dari KLHK tahun 2022, timbulan sampah di Indonesia mencapai 68,7 juta ton per tahun. Nah, untuk mengetahui cara membuat kompos dari sampah organik, simak artikel ini, ya!
Cara Membuat Kompos dari Sampah Organik
Terdapat beberapa langkah dalam membuat kompos, mulai dari mengumpulkan sampah hingga menunggu selama 2-3 minggu. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai cara membuat kompos dari sampah organik selengkapnya.
1. Mempersiapkan Alat
Langkah pertama dalam membuat kompos organik adalah mempersiapkan alat dan bahan. Adapun bahan dan alat-alat untuk membuat kompos adalah sebagai berikut:
- Wadah penyimpanan: Gunakan ember besar atau tong dengan penutup untuk menyimpan kompos agar proses penguraian berjalan dengan baik.
- Tanah: Tanah berfungsi sebagai media yang membantu proses penguraian sampah organik menjadi pupuk.
- Air secukupnya: Air dibutuhkan agar kompos tetap lembap dan tidak terlalu kering.
- Sekam atau arang (opsional): Bisa ditambahkan untuk menjaga porositas kompos agar tidak terlalu padat dan mempercepat proses pembusukan.
- Kapur: Berguna untuk mengurangi keasaman kompos agar hasilnya lebih baik.
- Cairan EM4: Cairan ini mengandung mikroorganisme yang mempercepat proses penguraian sampah organik menjadi pupuk kompos.
2. Memilah dan Mengumpulkan Sampah Organik
Langkah selanjutnya dalam membuat kompos sederhana adalah memilah dan mengumpulkan sampah organik. Pastikan sampah organik dipisahkan dari sampah anorganik.
Pemisahan ini biasanya dilakukan jika bahan baku kompos berasal dari pasar tradisional atau permukiman karena masih bercampur dengan material lain.
Contoh sampah organik yang bisa digunakan untuk kompos adalah sisa sayuran segar yang belum dimasak, buah busuk, daun kering, dan sebagainya.
Nah, jika kamu masih belum terlalu memahami cara memilah sampah yang baik, kamu bisa bergabung di aksi Operasi Semut dari Indonesia Asri.
Di sini, kamu akan diberikan edukasi terkait pilah sampah secara sederhana agar dapat mempraktikkannya di rumah, atau kamu bisa mengikuti instagram @indonesia.asri untuk berbagai konten terkait sustainable lifestyle.
Baca juga: Perbedaan Sampah dan Limbah, Jangan Sampai Tertukar!
3. Proses Pencacahan
Setelah mengumpulkan sampah organik, langkah selanjutnya adalah mencacahnya. Jika ada sampah berukuran besar seperti dedaunan yang masih menempel di ranting, kamu perlu memotongnya terlebih dahulu.
Pencacahan ini bertujuan agar sampah lebih halus dan mudah terurai. Caranya, potong sampah organik menjadi bagian kecil, sekitar 1-2 cm.
4. Proses Pencampuran
Setelah semua bahan organik dicacah menjadi potongan kecil, langkah berikutnya adalah mencampurnya secara merata.
Pencampuran ini juga penting untuk menjaga kelembapan dan sirkulasi udara di dalam kompos. Jika kompos terlalu kering, proses pembusukan akan berjalan lambat. Sebaliknya, jika terlalu basah, kompos bisa mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Agar hasilnya maksimal, kamu bisa mencampur bahan basah dan kering, seperti sisa sayuran atau buah dengan daun kering atau serbuk gergaji. Perpaduan yang seimbang akan mempercepat proses pembusukan dan menghasilkan kompos yang lebih berkualitas.
5. Menutup Rapat Tempat Penyimpanan
Selanjutnya, letakkan sampah organik yang sudah dicampur ke dalam wadah yang tertutup rapat dan kedap udara.
Jika ada udara yang masuk, proses pembusukan bisa terganggu dan tidak berjalan dengan baik. Karena itu, pastikan wadah tetap tertutup agar pengomposan bisa berlangsung dengan sempurna.
6. Proses Pendiaman
Setelah dimasukkan ke dalam wadah, diamkan sampah organik selama beberapa hari hingga membusuk. Agar proses pembusukan lebih cepat, kamu bisa menambahkan larutan EM4.
Mikroorganisme dalam EM4, seperti bakteri asam laktat, ragi, dan bakteri fotosintetik, akan membantu memecah sisa tanaman, daun, dan limbah dapur menjadi kompos lebih cepat.
Biasanya, proses ini membutuhkan waktu berbulan-bulan, tapi dengan EM4 bisa selesai dalam beberapa minggu.
Selain itu, mikroorganisme ini juga membantu memecah bahan organik menjadi zat yang bermanfaat bagi tanaman dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen.
Namun, tidak menjadi masalah jika tidak punya EM4, kamu bisa membiarkan sampah membusuk secara alami, tetapi prosesnya akan memakan waktu lebih lama.
7. Tunggu Selama 2-3 Minggu
Diamkan pupuk selama 2-3 minggu agar proses pembusukan berjalan sempurna. Dalam periode ini, mikroorganisme akan menguraikan senyawa dalam sampah organik menjadi lebih sederhana.
Saat proses ini berlangsung, kamu perlu mengaduk pupuk setiap 3 hari sekali untuk mempercepat pengomposan.
Jika pupuk terlihat terlalu kering atau kelembapannya kurang dari 40-60%, lakukan penyiraman agar tetap lembap. Penyiraman bisa dilakukan kapan saja saat tumpukan pupuk mulai mengering.
8. Pemanenan
Setelah 2-3 minggu, biasanya sampah organik sudah berubah menjadi kompos matang. Pada tahap ini, pupuk kompos sudah siap dipanen dan bisa langsung digunakan untuk keperluan pertanian.
Demikian penjelasan mengenai cara membuat kompos dari sampah organik dari awal hingga akhir. Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, kamu tidak hanya mengurangi timbulan sampah, tetapi juga membantu menjaga kesuburan tanah secara alami.
Selain mengelola sampah dengan lebih bijak, ada banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk berkontribusi terhadap lingkungan.
Salah satunya dengan bergabung bersama Indonesia Asri, sebuah kampanye yang mengajak masyarakat untuk terlibat dalam aksi nyata serta edukasi lingkungan, termasuk pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Chandra Asri Group dalam menjaga kelestarian lingkungan. Indonesia Asri juga menghadirkan berbagai kegiatan seru dan challenge menarik dalam aksi #SiPalingSustainable.
Melalui challenge ini, kamu bisa menerapkan kebiasaan ramah lingkungan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan. Bahkan, ada kesempatan memenangkan hadiah menarik, lho!
Tertarik menjadi bagian dari Warga Asri? Yuk, daftarkan dirimu sekarang dan ikut serta dalam menjaga bumi agar tetap lestari. Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut dan bergabunglah dalam gerakan peduli lingkungan bersama kami!
Baca juga: 6 Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik, Kamu Harus Tahu!