Table of Contents
Metode hidroponik adalah sebuah teknik bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah, melainkan air atau larutan nutrisi sebagai alternatifnya. Bagi kamu yang hobi bercocok tanam, kamu mungkin ingin tahu apa saja alat dan bahan hidroponik yang dibutuhkan agar hasil panen bisa optimal.
Selain mudah dicari, metode hidroponik juga bisa menggunakan barang bekas sehingga cocok untuk kamu yang ingin menerapkan zero waste. Tak hanya untuk menghemat pengeluaran, mempunyai hobi cocok tanam hidroponik juga mengundang profit yang cukup menggiurkan, lho.
Menurut Jurnal Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk, omzet pertanian hidroponik yang dikelola serius bisa mencapai puluhan juta rupiah. Menarik sekali, bukan?
Jika kamu tertarik untuk memulai tetapi masih awam dengan alat dan bahan yang dibutuhkan, jangan khawatir, karena di artikel ini kamu akan menemukan semua jawabannya! Yuk, simak hingga tuntas!
Alat dan Bahan Hidroponik untuk Pemula
Untuk memulai bercocok tanam, kamu perlu memahami berbagai alat dan bahan hidroponik yang dibutuhkan agar tanaman bisa tumbuh optimal. Berikut ini adalah beberapa alat dan bahan yang harus kamu siapkan sebelum mulai bercocok tanam menggunakan metode hidroponik.
1. Net Pot
Net pot adalah wadah khusus untuk menampung tanaman dalam sistem hidroponik. Pot ini memiliki banyak lubang di bagian sisinya agar akar bisa menjulur ke bawah dan menyerap nutrisi dari air.
Kamu tak harus membeli net pot baru, lho. Kamu bisa membuatnya secara mandiri menggunakan berbagai jenis gelas atau botol plastik bekas. Cukup buat beberapa lubang menggunakan tongkat besi yang sudah dipanaskan agar akar bisa keluar.
2. Media Tanam
Kamu perlu media tanam alternatif untuk menopang akar tanaman karena hidroponik tidak menggunakan tanah. Media tanam yang umum digunakan antara lain rockwool, hidroton, pasir Malang, atau cocopeat.
Jika kamu menggunakan hidroponik sistem wick, maka media tanam harus bisa menyalurkan air dengan baik agar tanaman tetap mendapatkan nutrisi secara optimal. Umumnya, kamu membutuhkan kain flanel bekas atau kain sumbu sebagai penyerap.
3. Benih Tanaman
Pemilihan benih sangatlah penting untuk keberhasilan sistem hidroponik. Untuk itu, selalu pilih benih sehat dan kuat yang memiliki daya tumbuh tinggi serta bebas dari penyakit. Kamu bisa memilih tanaman sayur-mayur yang cocok untuk pemula, seperti selada, bayam, dan pakcoy.
4. Nutrisi Hidroponik
Perlu diketahui bahwa tanaman dalam hidroponik bergantung sepenuhnya pada larutan nutrisi untuk tumbuh. Nah, nutrisi hidroponik sendiri terdiri dari berbagai unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium.
Ada banyak macam pupuk hidroponik di pasaran. Salah satu pupuk yang paling umum adalah pupuk AB mix. Pupuk ini sangat mudah diaplikasikan ke tanaman hidroponik berbagai sistem. Bentuknya yang serbuk sangat mudah larut dan tidak menggumpal dan menyumbat sistem.
5. Pilih Sistem yang Tepat
Ada berbagai macam sistem hidroponik yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keahlianmu. Kamu bisa mencoba sistem wick, NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique), pasang surut, hingga hidroponik floating system. Berikut penjelasannya masing-masing:
- Sistem Wick: Sistem ini sangat sederhana di mana tanaman di dalam net pot dihubungkan oleh kain sumbu ke larutan nutrisi.
- Sistem NFT: Larutan nutrisi dialirkan secara sedikit demi sedikit sehingga akar tanaman bisa menyerap nutrisi langsung.
- Sistem DFT: Mirip dengan NFT, tetapi larutan nutrisi menggenang lebih dalam untuk berjaga-jaga saat ada gangguan pompa.
- Sistem Pasang Surut: Air nutrisi dipompa ke media tanam hingga menggenang, lalu dikeringkan kembali secara berkala. Sistem ini meningkatkan oksigenasi akar.
- Sistem Floating: Tanaman diletakkan di atas styrofoam yang mengapung di atas larutan nutrisi sehingga akar selalu terendam.
Namun, jika kamu masih pemula, sebaiknya mulai dengan hidroponik sistem wick. Pasalnya, sistem ini jauh lebih sederhana dan tidak memerlukan listrik untuk mengalirkan nutrisi ke tanaman.
Baca juga: 7 Ide Daur Ulang Sampah Botol Plastik yang Unik dan Kreatif
Cara Kerja Sistem Wick dalam Sistem Hidroponik
Salah satu sistem hidroponik yang paling sederhana adalah hidroponik sistem wick. Sistem ini menggunakan sumbu untuk menyalurkan larutan nutrisi dari wadah air ke akar tanaman. Sistem wick sangat cocok untuk pemula yang ingin belajar hidroponik tanpa banyak biaya.
Pada sistem ini, air yang mengandung nutrisi diserap oleh sumbu dan naik ke media tanam, lalu akar tanaman akan menyerap air tersebut. Sistem ini bekerja secara pasif sehingga lebih stabil dan tidak memerlukan perawatan yang rumit.
Kelebihan Sistem Wick
Salah satu keunggulan sistem wick adalah kesederhanaannya. Kamu hanya perlu wadah air, sumbu, dan media tanam untuk mulai menanam. Berikut ini beberapa kelebihannya.
- Biaya relatif murah.
- Sangat mudah dirakit.
- Tidak membutuhkan pompa air atau listrik.
- Membuat kamu mengerti dasar-dasar hidroponik.
Kekurangan Sistem Wick
Meskipun sederhana, sistem wick tetap memiliki beberapa keterbatasan. Berikut ini beberapa kekurangan dari hidroponik sistem wick yang harus kamu ketahui.
- Jenis tanaman yang bisa ditanam cukup terbatas, seperti selada dan bayam.
- Sistem ini hanya cocok untuk tanaman dengan kebutuhan air sedang.
- Pertumbuhan tanaman mungkin tidak secepat dibandingkan dengan sistem hidroponik lainnya.
Tips Menanam Hidroponik untuk Pemula
Menanam dengan metode hidroponik memang terdengar menarik. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tanaman tumbuh dengan baik. Berikut ini adalah beberapa tips bercocok tanam dengan metode hidroponik yang bisa membantu kamu mendapatkan hasil panen yang optimal.
1. Pilih Sistem yang Tepat
Setiap sistem hidroponik tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Jika kamu masih pemula, sebaiknya mulai dengan hidroponik sistem wick karena sistem ini tidak membutuhkan banyak peralatan dan lebih mudah dirawat.
Jika sudah terbiasa, kamu bisa mencoba sistem lain seperti hidroponik floating system. Sistem ini mirip dengan sistem wick tetapi dengan skala lebih besar dan tempat cocok tanam yang lebih luas.
2. Perhatikan Kualitas Air
Seperti namanya, air merupakan komponen utama dalam hidroponik. Maka dari itu, kualitasnya harus selalu kamu jaga. Jadi, selalu gunakan air yang bersih dan bebas dari kandungan klorin atau zat berbahaya lainnya. Selain itu, pastikan pH juga air berada dalam kisaran 5,5–6,5 agar nutrisi dapat diserap dengan optimal.
3. Jangan Lupa untuk Atur Pencahayaan
Selain air, cahaya juga sangat berperan penting untuk fotosintesis tanaman hidroponik. Tanaman hijau umumnya membutuhkan cahaya sekitar 12–16 jam per hari agar tumbuh dengan baik. Jadi, pastikan tanamanmu mendapatkan pencahayaan yang cukup dari lampu grow light atau sinar matahari langsung, ya.
4. Pantau Suhu dan Kelembapan
Tanaman hidroponik umumnya cenderung sensitif terhadap suhu dan kelembapan udara. Adapun suhu ideal untuk sebagian besar tanaman hidroponik berkisar antara 18–25°C. Jika suhu terlalu tinggi, tanaman bisa mengalami stres dan pertumbuhannya juga akan terganggu.
5. Jaga Kebersihan Sistem
Kebersihan adalah faktor penting dalam hidroponik yang sering diabaikan orang. Nah, salah satu upaya untuk menjaga kebersihan sistem adalah dengan memastikan wadah nutrisi, net pot, dan media tanam selalu bersih agar tidak ada pertumbuhan alga atau jamur yang bisa mengganggu tanaman.
Baca juga: 9 Cara Merawat Tanaman yang Benar, Mudah, dan Efektif!
Itulah beberapa alat dan bahan hidroponik yang bisa kamu temukan dengan mudah. Jika kamu masih pemula, ada baiknya berlatihlah menggunakan hidroponik sistem wick. Metode ini akan mengajarkan kamu dasar-dasar hidroponik dengan sederhana.
Tertarik dengan cara-cara kreatif lainnya untuk menjaga lingkungan dan mendukung pelestarian alam? Jika ya, bergabunglah dengan Indonesia Asri! Di sini, kamu bisa mempelajari gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Indonesia Asri juga selalu menghadirkan berbagai aktivitas asyik dan seru, salah satunya adalah challenge #SiPalingSustainable. Kamu dapat mengikuti berbagai tantangan sederhana dan menyenangkan yang mendorong kebiasaan hidup berkelanjutan.
Tak hanya itu, kamu juga bisa menjadi bagian dari Warga Asri dengan daftarkan dirimu dan mulai berkontribusi langsung dalam menjaga kelestarian bumi. Kunjungi situs web kami untuk informasi lebih lanjut dan mari bersama-sama menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih hijau!
Baca juga: Mengenal Green Jobs dan Faktanya!