Table of Contents
Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah minyak jelantah, bukan? Minyak jelantah adalah minyak bekas memasak yang keberadaannya banyak dijumpai di rumah tangga maupun rumah produksi.
Berdasarkan data dari Traction Energy Asia, dalam satu tahun, Indonesia dapat memproduksi 1,2 juta kiloliter minyak jelantah yang dihasilkan dari limbah rumah tangga.
Namun, karena minyak jelantah ini tidak disarankan untuk digunakan kembali dalam kegiatan memasak, akhirnya muncul berbagai peluang inovatif untuk memanfaatkan minyak jelantah menjadi produk lain yang tak kalah bermanfaat, salah satunya lilin aromaterapi.
Uniknya, lilin aromaterapi yang bisa membantu meringankan stres dan menaikkan mood ini juga termasuk barang yang bisa diolah dari minyak jelantah, lho.
Selain lebih terjangkau, dengan membuat lilin aromaterapi sendiri, kamu juga bisa mengatur kuat bau yang dihasilkan lilin. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, simak cara membuat lilin dari minyak jelantah di bawah ini.
Alat dan Bahan untuk Membuat Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah
Daripada menggunakan minyak jelantah untuk dimasak lagi yang justru berisiko membahayakan kesehatan, lebih baik kamu mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi agar dapat digunakan sebagai pengharum ruangan dan penenang di kala banyak pikiran.
Tenang saja, alat dan bahan yang kamu butuhkan untuk membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah mudah didapat, kok. Ini dia beberapa alat dan bahan yang harus kamu siapkan:
- ¼ liter minyak jelantah.
- 90 ml stearin.
- 1 cup arang kayu.
- 1 batang crayon, jika tidak punya, kamu bisa menggantinya dengan pewarna lain yang kamu punya, seperti pewarna makanan, cat akrilik, atau pewarna alami yang berasal dari bunga maupun buah.
- ½ sdm minyak esensial.
- Tusuk gigi/kayu kecil.
- Sumbu lilin.
Cara Membuat Lilin dari Minyak Jelantah
Setelah semua alat dan bahan yang dibutuhkan siap, kamu bisa mulai membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Saring Minyak Jelantah
Minyak jelantah biasanya telah melalui beberapa proses penggorengan sehingga wajar jika ada banyak sisa-sisa penggorengan yang tertinggal.
Jadi, sebelum membuat lilin dari minyak jelantah, hal pertama yang pertama yang perlu dilakukan adalah menyaring minyak jelantah. Di sini kamu dapat menggunakan saringan biasa atau kain.
2. Rendam Arang pada Minyak Jelantah
Setelah minyak terbebas dari sisa-sisa penggorengan, selanjutnya rendam minyak jelantah dengan arang selama minimal 1 jam untuk menghilangkan bau tidak sedap yang dihasilkan oleh minyak jelantah.
3. Panaskan Minyak Jelantah
Langkah selanjutnya dalam pembuatan lilin dari minyak jelantah adalah memanaskan minyak menggunakan api kecil. Sebelum minyak jelantah mendidih, tambahkan stearin dan aduk hingga merata.
4. Pilih Pewarna dan Minyak Esensial
Jika stearin sudah tercampur merata dalam minyak, selanjutnya tambahkan pewarna ke dalam minyak yang masih dipanaskan dan aduk sampai minyak dan pewarna bercampur menjadi satu.
Setelah itu tambahkan minyak esensial sesuai selera kamu. Jika kamu menyukai aroma yang kuat, kamu bisa menambahkan minyak esensial lebih banyak, begitupun sebaliknya.
5. Siapkan Sumbu Lilin
Selanjutnya, kamu bisa memotong sumbu lilin yang sudah disiapkan sesuai dengan ukuran tinggi wadah atau cetakan yang kamu pakai. Intinya, pastikan sumbu dapat berdiri tegak dalam wadah tersebut.
Sebagai tips, kamu bisa memberi kertas atau pemberat di bagian bawah sumbu agar sumbu dapat berdiri tegak. Tak kalah penting, pastikan juga bahwa wadah yang kamu gunakan untuk membuat lilin tidak terbuat dari bahan yang mudah terbakar, ya.
6. Tuang Minyak Jelantah Ke Cetakan
Setelah sumbu dan cetakan siap, cara membuat lilin dari minyak jelantah selanjutnya adalah dengan menuangkan minyak jelantah yang sudah dicampur dengan pewarna dan minyak esensial ke dalam wadah yang sudah diberi sumbu.
Agar sumbu bisa berdiri tanpa harus dipegangi, kamu bisa menaruh tusuk gigi atau stik es krim pada permukaan wadah lilin sebagai tempat bersandar sumbu.
7. Tunggu Lilin Sampai Mengeras
Langkah terakhir adalah kamu hanya perlu menunggu beberapa jam sampai lilin mengeras. Setelah mengeras, gunting sumbu yang terlalu panjang agar terlihat lebih rapi dan enak dilihat. Hanya dengan lima langkah sederhana di atas, lilin aromaterapi dari minyak jelantah siap untuk mengharumi ruanganmu!
Baca juga: Minyak Jelantah Jangan Langsung Dibuang! Bisa Diolah Lagi Dengan Manfaat Berlimpah
Pengolahan Minyak Jelantah Lainnya
Selain lilin aromaterapi, ada beberapa cara lain untuk mengolah minyak jelantah agar dapat lebih bermanfaat, yaitu:
1. Memanfaatkan Minyak Jelantah Menjadi Biofuel
Minyak jelantah juga dapat dimanfaatkan sebagai biofuel, bahan bakar yang terbarukan dan ramah lingkungan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh International Council on Clean Transportation, minyak jelantah dapat menjadi bahan yang lebih ekonomis untuk memproduksi biofuel yang bermanfaat dalam berbagai sektor seperti pembangkit listrik dan bahan bakar transportasi.
Maka dari itu, diperlukan metode pengelolaan minyak jelantah secara bijak melalui pengumpulan masif agar minyak jelantah bisa diolah dan didaur ulang menjadi bahan baku biodiesel.
Berangkat dari inisiasi tersebut, Chandra Asri Group melakukan kolaborasi dengan TUKR (bagian dari Biofront) melalui gerakan pengumpulan minyak jelantah sebagai aksi ramah lingkungan yang berdampak pada kelestarian lingkungan.
Kolaborasi Chandra Asri Group dengan TUKR ini diimplementasikan secara nyata melalui program Manajemen Pengumpulan Minyak Jelantah untuk Lingkungan atau MINYAKU.
Sebagai salah satu inisiatif ekonomi sirkular Chandra Asri Group dan TUKR, program ini dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk mengumpulkan minyak jelantah di area sekitar operasional pabrik di Cilegon.
Adapun program ini melibatkan bank sampah, paguyuban, serta komunitas binaan agar proses pengumpulan menjadi lebih terorganisir dan sesuai prosedur. Nantinya, masyarakat dapat menukarkan minyak jelantah dan akan mendapatkan saldo tabungan minyak jelantah per liternya.
Melalui program MINYAKU ini, masyarakat diharapkan bisa lebih teredukasi akan pentingnya pengelolaan minyak jelantah dengan bijak dan ramah lingkungan. Tak hanya itu, program MINYAKU juga aktif berkontribusi dalam melestarikan lingkungan sekaligus mendorong perekonomian masyarakat sekitar.
2. Bahan Baku Pembuatan Sabun
Selain lilin aromaterapi dan biofuel, minyak jelantah juga dapat menjadi bahan baku pembuatan sabun cuci piring.
Dari jurnal penelitian yang berjudul Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng Sebagai Bahan Sabun Krim Cuci Piring Arang Aktif, menyampaikan bahwa kadar air sabun yang dimiliki minyak jelantah yaitu sebanyak 40.60% dan pH 10.6 sehingga minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan sabun cuci piring yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
3. Menjadi Pembersih
Terakhir, minyak jelantah juga dapat dimanfaatkan sebagai pembersih noda oli yang sering kali ada pada peralatan mekanik dan pembersih berbagai peralatan rumah tangga.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan minyak jelantah agar dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari. Lebih hemat dan ramah lingkungan, bukan?
Selain dengan mengolah minyak jelantah menjadi barang yang lebih bermanfaat, kamu juga bisa ikut berkontribusi lebih lho dalam menjaga lingkungan seperti bergabung dengan Indonesia Asri.
Indonesia Asri mengajak kamu untuk melakukan berbagai macam aksi dan challenge untuk menumbuhkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan serta menghidupkan lingkungan yang lebih asri dengan langkah-langkah sederhana melalui salah satu challenge kami yaitu #SiPalingSustainable.
Yuk, tunggu apa lagi? Daftarkan dirimu sekarang dan jadi bagian dari Warga Asri untuk berkontribusi pada keasrian lingkungan!
Baca juga: Komunitas Daur Ulang Sampah di Indonesia, Pahami Perannya!