Table of Contents
Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas yang warnanya menggelap, keruh, dan berbau kurang sedap setelah dipakai berulang kali. Meskipun bisa dijernihkan, minyak jelantah tidak aman untuk dikonsumsi lagi karena dapat mengandung zat berbahaya.
Sebaiknya, minyak jelantah dimanfaatkan untuk keperluan lain, seperti pembuatan lilin atau sabun, daripada digunakan kembali untuk memasak.
Dikutip dari Traction Energy Asia, setiap tahun, Indonesia diperkirakan menghasilkan sekitar 1,2 juta kiloliter minyak jelantah. Minyak jelantah ini sebagian besar berasal dari rumah tangga dan usaha kecil, dengan daerah Jawa–Bali sebagai penyumbang terbesarnya.
Lantas, bagaimana cara menjernihkan minyak jelantah agar bisa dimanfaatkan kembali untuk hal lain? Simak artikel ini sampai habis!
Cara Menjernihkan Minyak Jelantah
Sebelum mempelajari cara menjernihkan minyak jelantah, penting untuk diketahui bahwa minyak jelantah memang bisa diproses agar lebih bersih dan tetap layak digunakan untuk keperluan lain. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu coba.
1. Saring Minyak
Salah satu langkah mudah untuk menjernihkan minyak jelantah adalah dengan menyaringnya agar kotoran dan sisa makanan terpisah dari minyak. Proses menyaring minyak jelantah ini juga dapat membantu mengurangi bau tengik pada minyak.
Untuk menyaring minyak, kamu bisa gunakan saringan jaring halus, kertas penyaring kopi, atau tisu dapur. Namun, pastikan minyak sudah dingin sebelum disaring agar lebih aman dan penyaring tidak rusak.
Sebaiknya tuangkan minyak perlahan ke dalam wadah bersih sambil disaring agar partikel kecil seperti remah gorengan atau bumbu yang mengendap bisa terpisah dengan baik.
2. Campur Minyak dengan Tepung Maizena
Langkah selanjutnya yaitu tambahkan tepung maizena ke dalam minyak yang sudah dingin, lalu aduk hingga tercampur.
Panaskan campuran ini dengan api kecil sambil terus diaduk menggunakan spatula tahan panas. Jangan sampai minyak mendidih, cukup sampai hangat saja.
Setelah sekitar 10 menit, tepung maizena akan menggumpal dan menyerap kotoran dari minyak. Kemudian, saring minyak untuk memisahkan gumpalan tepung dan sisa makanan.
Baca juga: Komunitas Daur Ulang Sampah di Indonesia, Pahami Perannya!
3. Simpan di Tempat Tertutup
Minyak bisa rusak bukan hanya karena dipakai memasak, tapi juga karena cara menyimpannya. Jika tidak disimpan dengan benar, minyak akan cepat berubah warna, berbau tengik, dan tidak bisa dipakai lagi.
Agar minyak tetap dalam kondisi terbaik, sebaiknya simpan di tempat sejuk, kering, dan jauh dari cahaya matahari serta suhu panas berlebih. Pasalnya, panas dan cahaya bisa mempercepat kerusakan minyak dan membuatnya tidak layak digunakan kembali.
Selain itu, pastikan juga minyak disimpan dalam wadah tertutup rapat agar tetap terjaga kebersihannya dan tahan lebih lama.
4. Jangan Diletakkan di Dekat Kompor
Hindari menyimpan minyak jelantah di dekat kompor karena panasnya bisa membuat minyak lebih cepat rusak. Paparan panas terus-menerus dapat menyebabkan minyak semakin berubah warna, berbau tengik, dan kehilangan kualitasnya.
Cara Menghilangkan Bau pada Minyak Jelantah
Minyak jelantah sering kali memiliki bau tidak sedap setelah digunakan berkali-kali. Jika tidak dibersihkan dengan baik, baunya bisa menyengat dan mengganggu saat dimanfaatkan kembali.
Untungnya, ada beberapa cara sederhana untuk menghilangkan bau pada minyak jelantah agar bisa digunakan kembali. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
1. Siapkan dan Panaskan Minyak
Langkah pertama, kamu perlu mencuci tempurung kelapa sampai benar-benar bersih. Pastikan tidak ada kotoran atau debu yang menempel pada tempurung kelapa. Setelah itu, masukkan tempurung kelapa yang sudah dicuci ke dalam minyak yang sudah dipanaskan.
Tempurung kelapa ini akan menyerap kotoran dan zat berbahaya yang ada dalam minyak jelantah sehingga minyak bisa menjadi lebih bersih dan bisa digunakan lagi.
Baca juga: Cara Pengolahan Sampah Anorganik dan Jenis Sampah Anorganik
2. Menggoreng dengan Tempurung Kelapa dan Jahe
Langkah selanjutnya, kamu perlu menggoreng tempurung kelapa dan irisan jahe di dalam minyak yang sudah dipanaskan. Proses ini hanya membutuhkan beberapa menit, jadi jangan biarkan terlalu lama agar bahan-bahan ini tidak gosong.
Tempurung kelapa dan jahe berfungsi untuk menyerap bau tak sedap dan membuat minyak jelantah jadi lebih jernih.
3. Tiriskan Minyak
Setelah beberapa menit, tiriskan tempurung kelapa dan irisan jahe menggunakan saringan. Proses ini efektif untuk menghilangkan bau tengik dan membuat minyak jadi lebih jernih. Dengan cara ini, minyak jelantah akan terlihat lebih bersih dan bisa dipakai lagi untuk memasak, tanpa khawatir bau tengik yang mengganggu.
4. Minyak Jelantah Siap Digunakan Kembali
Minyak goreng sebenarnya masih bisa digunakan hingga tiga kali, tetapi sebaiknya hindari menggunakan minyak yang sama berkali-kali karena setiap kali dipanaskan, minyak akan mengalami oksidasi yang merusak kualitasnya dan bisa membuat makanan berbau tidak sedap.
Artinya, semakin sering minyak dipanaskan, maka semakin cepat minyak tersebut akan berkurang kualitasnya.
Selain mengikuti langkah-langkah pembersihan yang telah dijelaskan, minyak jelantah bisa digunakan kembali untuk keperluan lain, seperti membuat sabun, lilin, atau produk olahan minyak jelantah lainnya.
Itulah beberapa cara menjernihkan minyak jelantah dan penjelasannya. Meskipun minyak tersebut bisa terlihat lebih bersih setelah dijernihkan, tetap saja minyak jelantah tidak disarankan untuk digunakan kembali dalam memasak karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan minyak jelantah dengan bijak, seperti untuk keperluan lain yang lebih aman atau membuangnya dengan cara yang ramah lingkungan.
Nah, salah satu cara yang lebih bermanfaat untuk mengelola minyak jelantah adalah dengan mengubahnya menjadi biofuel melalui program Manajemen Pengumpulan Minyak Jelantah untuk Lingkungan (MINYAKU) dari Chandra Asri Group dan TUKR (bagian Biofront) yang mengajak masyarakat mengumpulkan minyak jelantah.
MINYAKU adalah salah satu inisiatif ekonomi sirkular Chandra Asri Group dan TUKR yang mengajak masyarakat untuk mengumpulkan minyak jelantah di area sekitar operasional pabrik di Cilegon.
Program ini melibatkan bank sampah, paguyuban, serta komunitas binaan agar proses pengumpulannya terorganisir dan sesuai prosedur. Menariknya, masyarakat yang menukarkan minyak jelantah akan mendapatkan saldo tabungan minyak jelantah per liternya.
Melalui program MINYAKU, diharapkan masyarakat dapat teredukasi terkait pengelolaan minyak jelantah dengan bijak dan ramah lingkungan.
Selain itu, program MINYAKU juga akan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan sekaligus mendorong perekonomian masyarakat sekitar.
Tidak hanya menyetorkan minyak jelantah lewat program MINYAKU, kamu juga bisa bergabung dalam challenge #SiPalingSustainable dan tantang dirimu untuk mewujudkan sustainable lifestyle melalui berbagai langkah sederhana.
Kapan lagi bisa berkontribusi langsung untuk lingkungan sambil menerapkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan? Yuk, daftarkan dirimu untuk bergabung bersama Indonesia Asri dan buat perubahan besar untuk masa depan yang lebih hijau!
Baca juga: Apa itu Zero Waste? Ini Prinsip, Manfaat, dan Penerapannya