Carbon Footprint: Definisi, Penyebab, dan Cara Menguranginya

Oleh Tim Indonesia Asri

Jejak karbon atau carbon footprint adalah jumlah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Kamu bisa membayangkannya sebagai jejak karbon yang tak kasat mata. Jejak ini berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Secara umum, setiap penggunaan energi, transportasi, dan konsumsi menghasilkan karbon. Baik pemakaian listrik, penggunaan kendaraan, hingga konsumsi daging meninggalkan jejak karbon. Semakin banyak aktivitasnya, semakin besar pula jejak karbon yang ditimbulkan.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mulai memahami seberapa besar jejak karbon yang dihasilkan dari gaya hidup sehari-hari.  Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu carbon footprint hingga berbagai cara efektif untuk menguranginya!

Pengertian Jejak Karbon (Carbon Footprint)

Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), carbon footprint adalah emisi gas rumah kaca, termasuk karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan dinitrogen oksida (N₂O), yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung dari suatu aktivitas atau entitas.

Dengan kata lain, setiap tindakan manusia yang membutuhkan energi, bahan bakar, atau sumber daya alam akan meninggalkan jejak emisi. Semakin tinggi tingkat konsumsi energi dan sumber dayanya, semakin besar pula dampaknya terhadap lingkungan.

Penyebab Jejak Karbon 

Penyebab Jejak Karbon

Carbon footprint terbentuk dari berbagai aktivitas manusia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan dinitrogen oksida (N₂O).

Gas-gas ini dilepaskan ke atmosfer melalui proses pembakaran, konsumsi energi, hingga produksi barang. Berikut beberapa penyebab utama terbentuknya carbon footprint:

  • Penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi, industri, dan pembangkit listrik.
  • Konsumsi energi listrik berlebihan di rumah, kantor, atau fasilitas umum.
  • Produksi dan konsumsi daging merah yang menghasilkan gas metana (CH₄).
  • Kegiatan industri dan manufaktur dengan proses produksi intensif energi.
  • Kegiatan pertanian dan peternakan yang menghasilkan gas rumah kaca.
  • Deforestasi atau pembukaan lahan mengurangi kemampuan bumi menyerap karbon.

Baca juga: Gas Metana: Ini Bahaya dan Dampaknya pada Lingkungan!

Contoh Jejak Karbon

Contoh Jejak Karbon

Berikut beberapa contoh carbon footprint yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dari aktivitas individu maupun sektor lain.

  • Emisi dari transportasi pribadi, seperti mobil dan motor yang menggunakan bensin atau solar setiap hari.
  • Emisi dari alat elektronik yang masih bergantung pada listrik dari sumber energi fosil.
  • Emisi dari pembakaran bahan bakar pesawat untuk penerbangan jarak jauh.
  • Emisi dari konsumsi daging merah, khususnya daging sapi yang menghasilkan gas metana selama proses peternakan.
  • Emisi dari pembakaran sampah yang menghasilkan CO₂ dan zat berbahaya lain.
  • Emisi dari limbah makanan karena makanan yang membusuk di tempat pembuangan menghasilkan gas metana.
  • Emisi dari aktivitas industri, seperti produksi semen, baja, dan pabrik kimia.
  • Emisi dari penggunaan gas LPG, saat memasak di rumah tangga.
  • Emisi dari produksi pakaian baru yang memerlukan energi besar untuk proses pewarnaan dan distribusi.

Carbon Footprint Calculation

Carbon footprint calculation adalah adalah proses untuk menghitung total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Perhitungan ini mencakup penggunaan energi di rumah tangga, aktivitas transportasi, pola konsumsi makanan, serta pengelolaan limbah yang dihasilkan. Hasil perhitungan jejak karbon dinyatakan dalam satuan ton karbon dioksida ekuivalen (CO₂e). 

Melalui perhitungan ini, kamu dapat mengetahui seberapa besar dampak suatu aktivitas terhadap lingkungan dan menemukan cara efektif untuk menguranginya di masa depan.

Cara Mengurangi Jejak Karbon

Cara Mengurangi Jejak Karbon

Dilansir The Global Economy, total emisi CO₂ dari pembakaran bahan bakar fosil di Indonesia mencapai sekitar 675 Mt CO₂e pada 2023. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata emisi per orang di Indonesia cukup tinggi dibanding negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Kondisi ini menjadi pengingat penting untuk mulai berperan aktif dalam menurunkan jejak karbon pribadi. Untuk mengurangi carbon footprint, kamu bisa memulainya dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:

1. Gunakan Transportasi Ramah Lingkungan

Kurangi penggunaan kendaraan pribadi yang menghasilkan emisi tinggi, khususnya kendaraan yang menggunakan bensin karena proses pembakaran bensin dapat melepaskan polusi ke udara. 

Jadi, cobalah berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum untuk perjalanan jarak dekat. Selain mengurangi polusi udara, kamu juga membantu menekan emisi karbon secara langsung.

2. Kurangi Konsumsi Daging Merah

Produksi daging merah, terutama sapi, menghasilkan emisi gas rumah kaca yang cukup tinggi karena proses ternaknya menghasilkan metana (CH₄) dari pembuangan kotoran ternak. 

Untuk itu, kamu bisa mulai mengurangi konsumsi daging merah dengan mengganti sebagian menu daging merah dengan sumber protein nabati seperti tahu, tempe, atau kacang-kacangan.

Baca juga: Kenali Gaya Hidup Ramah Lingkungan dan Manfaatnya

3. Menghemat Penggunaan Listrik

Menyalakan AC, televisi, kipas angin, atau lampu secara berlebihan juga turut meningkatkan emisi karbon. Hal ini didapatkan dari proses pembangkit listrik untuk menghasilkan energi. 

Menurut International Energy Agency, total emisi karbon yang berkaitan dengan energi meningkat 0,8% di tahun 2024 sehingga jumlahnya menjadi 37,8 Gt CO2

Kenaikan ini berkontribusi pada rekor konsentrasi CO2 atmosfer sebesar 422,5 ppm pada tahun 2024, sekitar 3 ppm lebih tinggi dari tahun 2023 dan 50% lebih tinggi dari tingkat praindustri.

Oleh karena itu, biasakan mematikan lampu maupun perangkat elektronik saat tidak digunakan untuk mengurangi carbon footprint

4. Kurangi Sampah dan Biasakan Daur Ulang

Selanjutnya, kamu bisa memisahkan sampah organik dan sampah anorganik, serta memanfaatkan kembali barang yang masih bisa digunakan. Misalnya, kamu bisa mengubah kaleng bekas menjadi tempat pensil dan botol plastik bekas menjadi pot bunga. 

Setiap tindakan kecil yang kamu lakukan untuk mengurangi sampah dapat membantu menekan produksi karbon dari proses pembuangan dan pembakaran sampah.

5. Tanam Pohon dan Dukung Kegiatan Penghijauan

Pohon berperan penting dalam menyerap karbon di udara. Upaya penghijauan ini bisa dimulai dengan menanam tanaman di rumah, mengikuti kegiatan reboisasi, hingga mendukung program lingkungan di sekitarmu.

Selain menanam pohon, kamu juga bisa ikut dalam gerakan penghijauan atau komunitas peduli lingkungan yang aktif menjaga ekosistem lokal. Langkah ini bukan hanya membantu menyerap karbon, tapi juga menjaga kualitas udara dan keanekaragaman hayati.

Demikian penjelasan mengenai jejak karbon (carbon footprint), mulai dari pengertian, penyebab terbentuknya, cara menghitung, hingga langkah-langkah sederhana untuk menguranginya.

Pada dasarnya, pemahaman tentang carbon footprint menjadi kunci penting dalam upaya menekan laju perubahan iklim dan menjaga keseimbangan ekosistem bumi.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan berbagai kebijakan seperti penerapan pajak karbon dan Program FOLU Net Sink 2030 untuk mengendalikan emisi nasional dari sektor kehutanan dan lahan untuk mencapai target net zero emission di masa depan.

Namun, menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga bagian dari peran kita sebagai individu yang peduli terhadap masa depan bumi.

Jika kamu ingin ikut ambil bagian dalam perubahan positif dan berkontribusi menjaga bumi tetap hijau, bergabunglah bersama Indonesia Asri. Melalui komunitas ini, kamu bisa terlibat dalam berbagai kegiatan peduli lingkungan dalam kampanye #AksiAsri.

Yuk, segera daftarkan dirimu sekarang untuk menjadi Warga Asri dan ikutlah berpartisipasi dalam menjaga kelestarian alam demi Indonesia yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan!

Baca juga: Memahami Konsep Green Building & Contohnya di Indonesia

Oleh Tim Indonesia Asri
Indonesia Asri adalah kampanye yang digagas oleh Chandra Asri untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih asri; Indonesia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk kelak dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Rekomendasi Terkait
Edukasi
Carbon Management
Tim Indonesia Asri
September 19, 2025
Baca Selengkapnya
Edukasi
Carbon Management
Baca Selengkapnya
Edukasi
Carbon Management
Tim Indonesia Asri
September 15, 2025
Baca Selengkapnya
Indonesia Asri
© 2025 - Indonesia Asri
Kampanye oleh