24 Contoh Limbah Keras Anorganik dan Cara Pengolahannya!

Oleh Tim Indonesia Asri

Terdapat berbagai jenis limbah yang ada di sekitar kita, baik dari aktivitas rumah tangga maupun industri. Berdasarkan bentuknya, limbah dibagi menjadi empat jenis, yaitu limbah padat atau keras, limbah gas atau partikel, limbah suara, dan limbah cair. 

Salah satu jenis limbah padat yang sering ditemukan di lingkungan sekitar adalah limbah keras anorganik. Limbah keras anorganik adalah limbah yang berwujud padat dan berasal dari material nonhayati. Jenis limbah ini membutuhkan metode khusus untuk mengelolanya, lho. 

Jadi, apakah kamu penasaran dengan limbah keras anorganik? Untuk mengenal berbagai contoh limbah keras anorganik, yuk, simak artikel berikut hingga selesai!

Apa Itu Limbah Keras Anorganik?

Apa Itu Limbah Keras Anorganik

Limbah keras anorganik adalah limbah padat yang terbuat dari bahan nonhayati (tidak berasal dari makhluk hidup). Jenis limbah ini tersusun oleh senyawa kimia tanpa unsur karbon sehingga sulit diuraikan mikroorganisme. 

Karakteristik limbah keras anorganik berbeda dengan jenis limbah lainnya. Adapun ciri-ciri limbah keras anorganik antara lain:

  • Tidak mengandung material hidup.
  • Sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme, tetapi beberapa jenis limbah mungkin masih bisa didaur ulang. 
  • Membutuhkan perlakuan khusus untuk mengelolanya.
  • Memiliki tingkat kepadatan yang tinggi. 
  • Tidak mudah terbakar. 
  • Beberapa di antaranya mengandung zat berbahaya.

Selain limbah keras anorganik, terdapat pula limbah lunak anorganik. Meskipun sama-sama berbentuk padat, limbah lunak anorganik masih memiliki sifat lentur dan mudah dibentuk. Limbah jenis ini mencakup material seperti gabus sintetis dan bungkus makanan. 

Sementara itu, limbah keras anorganik memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi sehingga sulit untuk dihancurkan. Oleh karena itu, beberapa limbah keras anorganik memerlukan proses pembakaran, pemanasan, atau penghancuran agar bisa terkelola dengan baik. 

Meskipun limbah keras anorganik membutuhkan pengelolaan yang cukup detail, material ini tetap memiliki nilai manfaat, lho. Salah satunya adalah pemanfaatan limbah kaca sebagai pengganti sebagian agregat halus dalam pembuatan beton ramah lingkungan. 

Hal ini telah dianalisis dalam penelitian yang dimuat di Teras Jurnal, yang menunjukkan bahwa penggunaan limbah kaca dalam kisaran 20–40% masih mampu menghasilkan kuat tekan di atas target rencana sebesar 24,95 MPa.

Contoh Limbah Keras Anorganik

Contoh Limbah Keras Anorganik

Secara umum, jenis limbah anorganik ini berasal dari proses produksi maupun pascakonsumsi berbagai aktivitas di sejumlah sektor, seperti rumah tangga, konstruksi, pariwisata, dan pelayanan kesehatan. Beberapa contoh limbah keras anorganik antara lain:

  • Baterai.
  • Vas bunga kaca.
  • Pecahan keramik.
  • Peralatan medis. 
  • Botol kaca bekas parfum.
  • Kaleng bekas.
  • Gunting.
  • Pipa PVC.
  • Mainan yang sudah rusak.
  • Pecahan kaca.
  • Kawat bekas.
  • Hiasan rumah dari kaca.
  • Piring dan gelas keramik.
  • Paku berkarat.
  • Perangkat elektronik bekas.
  • Besi dari kendaraan. 
  • Kaset pita bekas. 
  • Pegas kasur bekas. 
  • Busa polistirena.
  • Jendela kaca bekas.
  • Asbes. 
  • Kap lampu.
  • Aki.
  • Ban karet. 

Baca juga: Ide Daur Ulang Sampah Botol Plastik yang Unik dan Kreatif

Pengolahan Limbah Keras Anorganik

Pengolahan Limbah Keras Anorganik

Pengolahan limbah anorganik keras dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Secara umum, pengolahan limbah keras anorganik melibatkan beberapa tahapan sederhana, yaitu: 

1. Pemilahan 

Sebelum mengolah limbah keras anorganik, kamu perlu memilah limbah berdasarkan jenis barangnya. Selain itu, kamu juga bisa menyisihkan barang yang sudah tidak bisa digunakan kembali. Nah, proses ini memudahkanmu dalam menentukan produk akhir yang diinginkan. 

Untuk barang-barang yang tidak bisa didaur ulang, kamu bisa menyerahkannya ke tempat yang memiliki fasilitas untuk mengolah limbah tersebut. Apabila limbah mengandung bahan berbahaya, proses pengolahannya juga harus mematuhi prosedur yang berlaku. 

2. Pembersihan 

Limbah keras anorganik umumnya mengandung minyak, debu, atau zat kimia sehingga pembersihan perlu dilakukan. Selain itu, proses ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk akhir. Nah, kamu bisa mencucinya dengan detergen atau cairan pembersih lainnya agar limbah menjadi lebih higienis, ya. 

3. Pengeringan

Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, kamu perlu mengeringkan limbah yang sudah dibersihkan agar hasil pengolahannya tetap optimal. Pengeringan bisa dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari secara langsung atau mengelapnya dengan kain hingga kering.

4. Pewarnaan

Agar produk akhir terlihat lebih menarik, proses pewarnaan sebaiknya tidak dilewatkan, ya. Kamu bisa mewarnai limbah dengan cara menyemprotkan cat secara langsung atau mengaplikasikannya menggunakan kuas. 

Saat melakukan proses ini, gunakan jenis pewarna yang sesuai dengan material limbah agar warnanya dapat melekat dengan baik. Selain itu, kamu juga bisa melukis gambar bermotif maupun menempelkan berbagai elemen dekoratif.

5. Pengeringan Pascapewarnaan

Setelah dilakukan proses pewarnaan, limbah harus dikeringkan kembali agar cat bisa menempel dengan sempurna dan tidak mudah luntur. Untuk itu, kamu bisa mengangin-anginkan limbah atau menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. 

6. Finishing

Agar barang olahan limbah keras anorganik terlihat lebih sempurna, kamu bisa melakukan beberapa proses finishing, seperti pemotongan, penempaan, pengeleman, atau pengamplasan. Saat melakukan tahap akhir ini, sesuaikan prosesnya dengan jenis barang yang dibuat, ya. 

Baca juga: Kenali Contoh Sampah Organik, Jenis, & Manfaatnya, Penting!

Contoh Kerajinan Limbah Keras Anorganik

Contoh Kerajinan Limbah Keras Anorganik

Selain dijual, kerajinan dari limbah keras anorganik juga bisa diolah menjadi berbagai dekorasi yang estetik. Jadi, apakah kamu sudah menemukan ide kerajinan limbah keras anorganik? Jika belum, kamu bisa menggunakan salah satu ide kerajinan berikut:

  • Lantai dari pecahan keramik.
  • Bingkai foto dari besi bekas.
  • Tempat alat tulis dari kaleng susu bekas.
  • Hiasan dari pecahan kaca.
  • Kap lampu dari pecahan kaca.
  • Tempat penyimpanan dari kepingan besi.
  • Hiasan lampu dari kaleng bekas.
  • Vas dari botol kaca bekas. 

Itulah penjelasan terkait limbah keras anorganik beserta contoh dan cara pengolahannya. Dari berbagai contoh limbah keras anorganik tersebut, apakah kamu tertarik untuk mengolah limbah ini menjadi kerajinan? 

Selain mendaur ulang jenis limbah ini secara mandiri di rumah untuk melestarikan lingkungan, kamu juga bisa bergabung bersama Indonesia Asri, lho. Pasalnya, kampanye ini mengajak Warga Asri untuk melakukan aksi pelestarian lingkungan melalui tantangan #SiPalingSustainable.

Melalui challenge #SiPalingSustainable, kamu bisa turut serta mewujudkan lingkungan yang lebih asri dengan cara yang cukup sederhana dan mudah. Jadi, yuk, daftarkan dirimu sekarang dan mari berkontribusi pada lingkungan!

Baca juga: 8 Cara Pengolahan Sampah Organik di Rumah yang Mudah

Oleh Tim Indonesia Asri
Indonesia Asri adalah kampanye yang digagas oleh Chandra Asri untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih asri; Indonesia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk kelak dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Rekomendasi Terkait
Edukasi
Sustainable Waste Management
Baca Selengkapnya
Edukasi
Green Products
Baca Selengkapnya
Indonesia Asri
© 2025 - Indonesia Asri
Kampanye oleh