Table of Contents
Bau ketiak dapat menjadi permasalahan yang serius karena dapat menurunkan kepercayaan diri saat beraktivitas sehari-hari. Namun, tahukah kamu, senyawa kimia bernama tawas ternyata dapat dijadikan produk pengganti deodorant yang ampuh menghilangkan bau ketiak, lho!
Senyawa kimia ini biasanya diolah lebih lanjut hingga menjadi deodorant spray tawas yang mudah diaplikasikan. Jika kamu penasaran terkait bagaimana cara membuat deodoran tawas dan apa saja manfaatnya, simak artikel berikut hingga selesai!
Apa Saja Manfaat Tawas untuk Ketiak?
Untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari, ternyata kamu tidak harus membeli produk baru. Sebaliknya, kamu bisa memanfaatkan barang di sekitar, seperti membuat sabun dari minyak jelantah maupun deodorant spray dari tawas.
Selain membantu menghilangkan bau badan, deodorant spray tawas ternyata juga lebih ramah lingkungan berkat kandungan alami yang dimilikinya. Pasalnya, deodorant ini mengandung senyawa aluminium sulfat yang aman untuk digunakan dengan jumlah yang tepat.
Tidak hanya itu, deodorant spray tawas juga lebih alami dan minim risiko terhadap lingkungan karena tidak mengandung zat chlorofluorocarbon (CFC) yang berbahaya. Perlu diketahui, penggunaan zat CFC kini sudah dilarang karena bisa merusak lapisan ozon, lho.
Karena bukan merupakan bahan sintesis, tawas juga mudah terurai menjadi senyawa lain sehingga tidak akan mencemari lingkungan. Sebagai bahan deodorant yang ramah lingkungan, berbagai manfaat tawas untuk ketiak di antaranya:
1. Mencerahkan Ketiak yang Hitam
Bagi sebagian orang, ketiak yang hitam dan kusam dapat mengganggu kepercayaan diri. Namun, tahukah kamu, tawas ternyata bisa mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran pada ketiak sehingga dapat membantunya terlihat lebih cerah.
2. Menghaluskan Kulit Ketiak
Permukaan ketiak yang kasar sering kali disebabkan oleh iritasi pascapencukuran. Dengan sifat astringen yang dimiliki, tawas dapat membantu mengurangi tampilan pori-pori sehingga kulit menjadi lebih kencang dan halus.
3. Menghilangkan Bau Tidak Sedap
Bakteri yang tumbuh di kulit dan bercampur keringat bisa membuat ketiak mengeluarkan bau yang tidak sedap. Namun, jika kamu rutin menggunakan tawas sebagai deodorant alami, bau tersebut bisa saja mereda atau bahkan hilang karena terhambatnya proses pertumbuhan bakteri.
4. Mencegah Iritasi Kulit
Menurut penelitian dalam Jurnal Kesehatan Rajawali, tawas memiliki sifat astringent yang dapat meredakan iritasi kulit. Dengan demikian, bahan alami ini tergolong aman untuk kulit sensitif dan dapat dijadikan alternatif pengganti deodorant.
Selain dari sisi kesehatan, deodorant spray tawas juga dapat membantu penerapan gaya hidup minimalis. Pasalnya, harga dari senyawa kimia ini bisa dibilang terjangkau. Di Indonesia, harga perkilonya dibanderol mulai Rp5.000 sampai Rp15.000 saja. Cukup murah, bukan?
Baca juga: Yuk, Mengenal Thrifting dan Manfaatnya Bagi Lingkungan!
Cara Mudah Membuat Deodorant Spray Tawas
Deodorant spray tawas dapat dibuat secara mandiri dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Selain itu, biaya yang dibutuhkan juga relatif murah. Adapun cara membuat deodorant spray tawas yang mudah dan praktis adalah sebagai berikut:
1. Siapkan Tawas Bubuk
Langkah pertama dalam membuat produk ini adalah menyiapkan bahan baku utamanya. Kamu bisa menyediakan tawas bubuk sebanyak 1½ sendok teh. Namun, jika yang tersedia adalah tawas berbentuk kristal, cobalah untuk menghaluskannya terlebih dahulu.
2. Larutkan ke dalam Air
Proses selanjutnya adalah memasukkan segelas air ke dalam wadah. Kemudian, masukkan bubuk tawas ke dalam wadah dan aduk hingga benar-benar larut. Pada tahapan ini, tawas diubah menjadi bentuk larutan agar mudah diaplikasikan.
3. Berikan Sedikit Aroma (Opsional)
Bagi kamu yang menyukai aroma wangi, pertimbangkan untuk mencampurkan larutan tawas dengan bahan lain. Namun, jika lebih suka deodorant tanpa aroma, kamu bisa melewatkan tahapan ini. Beberapa bahan campuran aromatik yang dapat digunakan di antaranya:
- Ekstrak witch hazel.
- Ekstrak air mawar.
- Lavender oil.
- Eucalyptus oil.
- Tea tree oil.
- Peppermint oil.
Baca juga: DIY Hemat, Begini Cara Membuat Lilin dari Minyak Jelantah!
4. Masukkan ke Botol Spray
Ketika larutan tawas sudah selesai dibuat, lanjutkan dengan memasukkannya ke botol spray. Pastikan juga bahwa botol tersebut sudah dicuci hingga bersih. Dengan jenis botol ini, penggunaan deodorant spray tawas menjadi lebih mudah dan praktis.
5. Aplikasikan Deodorant
Langkah terakhir adalah mencoba menyemprotkan deodorant ini pada ketiak yang bersih dan kering. Sebaiknya, aplikasikan produk ini setelah mandi dengan jumlah yang sedikit terlebih dahulu. Jika sudah diaplikasikan, tunggu hingga ketiak kering.
Selain pada ketiak, kamu juga bisa menggunakan deodorant ini ke area tubuh lain yang sering berkeringat, seperti telapak kaki dan lipatan pada paha. Nah, frekuensi penggunaannya tetap secukupnya saja, ya, agar kulit tidak terlalu kering.
Itulah cara menggunakan batu tawas untuk ketiak beserta manfaatnya. Tahukah kamu, dibandingkan dengan produk deodorant lainnya, deodoran tawas dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Produk dengan bahan yang ramah lingkungan tentu tidak menimbulkan pencemaran dan dapat menjaga keberlangsungan rantai makanan. Dengan demikian, penggunaan deodorant spray tawas dapat mewujudkan pelestarian lingkungan dan penerapan sustainable beauty.
Nah, jika kamu sadar akan pentingnya produk dengan bahan yang ramah lingkungan, inilah saatnya untuk mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan di berbagai aspek kehidupan. Salah satu caranya adalah dengan bergabung bersama Indonesia Asri.
Indonesia Asri mempunyai challenge #SiPalingSustainable sebagai wadah untuk melakukan aksi nyata dalam bidang pelestarian lingkungan. Melalui program ini, kamu bisa melakukan berbagai tantangan seru untuk turut serta dalam membangun lingkungan yang lebih asri.
Apabila kamu sudah siap untuk menjadi bagian dari Warga Asri, jangan tunggu lebih lama lagi. Mari ikut menjaga lingkungan dan daftarkan dirimu sekarang!
Baca juga: Apa itu Zero Waste? Ini Prinsip, Manfaat, dan Penerapannya