Apa Itu Limbah Elektronik dan Apa Dampaknya Bagi Lingkungan?

Oleh Tim Indonesia Asri

Dengan semakin berkembangnya teknologi, tren perangkat elektronik pun semakin cepat tergeser. Alhasil, orang-orang semakin gencar membeli produk terbaru dan membuang produk elektronik lama mereka, yang kemudian menjadi limbah elektronik.

Limbah elektronik adalah salah satu limbah yang dapat berdampak buruk jika tidak dikelola dengan baik. Permasalahannya adalah jumlah sampah elektronik mungkin akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, membuatnya terus menumpuk.

Artikel ini membahas limbah elektronik, jenisnya, dan dampaknya pada lingkungan. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, simak artikel ini hingga akhir.

Apa Itu Limbah Elektronik?

Apa Itu Limbah Elektronik

Limbah elektronik adalah limbah yang dihasilkan oleh perangkat elektronik dan elektrik, seperti perangkat keras dan komponen rakitannya, yang telah dibuang dan tidak berniat untuk digunakan kembali. 

Setiap tahun, jutaan perangkat elektronik dan elektrik rusak atau usang sehingga dibuang begitu saja. Nah, perangkat yang dibuang ini akan menjadi limbah elektronik yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. 

Beberapa jenis limbah elektronik yang biasanya ditemukan di tempat pembuangan adalah sebagai berikut:

  • Ponsel
  • Komputer
  • Laptop
  • Setrika
  • Televisi
  • Monitor 
  • Tablet 
  • Penanak nasi elektrik
  • Penghisap debu
  • Kulkas
  • Pendingin ruangan
  • Alat medis
  • Kamera
  • Radio
  • DVD player
  • Baterai
  • Stop kontak
  • Kabel
  • Lampu LED
  • Lampu pijar
  • Alat olahraga elektronik
  • Konsol gim

Limbah-limbah tersebut kemungkinan hanya diambil oleh pemulung, disimpan di gudang pembuangan, atau diekspor secara ilegal. 

Berbicara tentang limbah elektronik, menurut The Global E-Waste Monitor, Indonesia ternyata pernah menjadi negara ke-9 dari 10 negara penghasil limbah elektronik terbesar di tahun 2016, yaitu di angka 1,3 juta metrik ton. 

negara penghasil limbah elektronik terbesar di tahun 2016

Kemudian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa di tahun 2021, timbulan sampah elektronik di Indonesia mencapai 2 juta ton dan Pulau Jawa menyumbang 56% dari jumlah tersebut. 

Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa limbah elektronik adalah hal yang harus segera ditangani, baik oleh individu, oleh organisasi, dan negara, agar tidak semakin menumpuk dan mencemari lingkungan. 

Di Indonesia, limbah elektronik telah diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik. Pada peraturan ini, limbah elektronik termasuk sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) sehingga perlu dikelola secara khusus agar tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan dan manusia. 

Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Organik, Mudah dan Seru!

Dampak Limbah Elektronik bagi Lingkungan dan Kesehatan

Limbah elektronik dapat mengandung logam berat atau racun yang bersifat bioakumulatif, yang dampaknya baru bisa dirasakan setelah bertahun-tahun. 

Aktivitas pengelolaan sampah elektronik yang tidak terstandar, seperti membuangnya ke sungai, membakarnya secara terbuka, mencampurnya dengan sampah lain, atau menyiramnya dengan cairan asam juga berbahaya bagi tubuh dan lingkungan karena prosesnya melepaskan polutan beracun.

Membakar limbah ini secara terbuka dapat menghasilkan asap beracun dan aktivitas lainnya dapat mencemari tanah, air, dan udara. Yang paling dikhawatirkan adalah residu pengolahan tidak terstandar itu dapat menjadi ancaman bagi komunitas rentan, seperti anak-anak, lansia, dan wanita hamil. 

Secara umum, limbah elektronik mungkin mengandung beberapa zat-zat berbahaya berikut ini:

  • Arsenik: Arsenik adalah zat yang kerap digunakan oleh industri elektronik untuk membuat semikonduktor dan transistor. Arsenik mungkin bersifat korosif sehingga dapat membuat luka bakar pada mata dan kulit.
  • Printed Circuit Board (PCB): PCB digunakan pada kapasitor, sistem hidrolik, trafo, dan alat elektronik lainnya. PCB yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dapat menyalurkan zat beracun ke tanah. Jika dibakar, PCB dapat mengeluarkan volatile organic compound (VOC) yang berbahaya.
  • Kadmium: Bahan pelapis logam dan zat yang digunakan untuk membuat baterai. Zat ini sangat beracun dan dapat berdampak buruk bagi organ dalam manusia. 

Cara Membuang Sampah Elektronik

Cara Membuang Sampah Elektronik

Regulasi tentang pengelolaan sampah elektronik di Indonesia masih terus dikembangkan hingga saat ini dengan mengintegrasikan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, produsen perangkat elektronik, pelaku usaha, dan masyarakat. 

Di DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi telah menggalakkan upaya pengelolaan sampah elektronik melalui “Penjemputan Limbah Elektronik”. Pengelolaan limbah elektronik di Indonesia harus dijalankan oleh pihak-pihak yang memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kemudian, kamu sebagai individu bisa mulai melakukan cara membuang limbah elektronik di bawah ini jika memiliki alat elektronik yang sudah tidak digunakan:

1. Memilah Sampah Elektronik

Tips membuang limbah elektronik yang pertama adalah memilah sampah elektronik berdasarkan ukuran dan toksisitasnya. Umumnya, limbah elektronik mengandung merkuri atau lithium sehingga memiliki penanganan yang berbeda. 

2. Memisahkan Sampah Elektronik dengan Sampah Lain

Kamu juga tidak disarankan untuk mencampurkan sampah elektronik dengan sampah organik atau anorganik karena jenis sampah ini mengandung logam berat yang dapat mencemari lingkungan. Limbah elektronik membutuhkan pengelolaan tersendiri yang berbeda dengan sampah organik dan anorganik. 

3. Setorkan pada Pihak Berwenang

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, limbah elektronik hanya boleh dikelola oleh pihak yang memiliki izin dari KLHK. Jadi, kamu bisa mencari pihak pendaur ulang yang dapat mengelola sampahmu. 

Sebelum menyetorkan limbah elektronik ke pihak berwenang, kamu bisa memilahnya berdasarkan kandungan bahan kimia dan jenis alat elektroniknya. Kemudian, kamu bisa menyetorkannya kepada bank sampah di wilayah tempat tinggalmu. Sebagai contoh, jika kamu tinggal di Jakarta, kamu bisa menghubungi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta .

Baca juga: Ini Data Sampah di Indonesia Tahun 2025

Cara Mengurangi Limbah Elektronik

Selain tips membuang sampah elektronik, kamu juga perlu mengetahui cara menguranginya agar jumlahnya tidak terus bertambah dan memberikan dampak buruk pada lingkungan. Berikut ini adalah cara mengurangi limbah elektronik yang bisa kamu lakukan:

1. Menjual Perangkat Lama

Pertama, kamu bisa menjual alat elektronik. Harga jualnya mungkin lebih rendah dari harga di pasaran dan harga beli sebelumnya, tetapi kegiatan ini dapat mengurangi limbah elektronik. Selama perangkat masih berfungsi, kamu akan mudah menemukan pembeli yang sedang membutuhkan perangkat elektronik dengan harga miring. 

2. Mendonasikan Barang Elektronik

Jika dirasa perangkatmu sudah tidak terlalu bernilai untuk dijual, kamu bisa mendonasikannya ke anggota keluarga, teman, atau orang yang membutuhkan. Namun, jangan lupa untuk melakukan reset pabrik agar datamu tetap aman.

3. Menyewa Alat Elektronik

Menyewa alat elektronik juga dapat mengurangi limbah elektronik, apalagi jika kamu hanya membutuhkan perangkat tersebut untuk waktu yang tidak lama. Daripada membeli produk baru, kemudian mengabaikannya begitu saja, kamu lebih baik menyewa pada penyedia tepercaya. 

Itulah penjelasan tentang limbah elektronik. Limbah elektronik adalah jenis limbah yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kita harus mengurangi limbah ini dengan upaya-upaya yang telah dijelaskan sebelumnya. 

Tidak hanya itu, kalau kamu tertarik untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan berkontribusi lebih untuk lingkungan, kamu bisa bergabung dengan Indonesia Asri.

Kamu bisa mengikuti program dan tantangan seru, salah satunya #SiPalingSustainable yang dapat membantumu menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan turut serta menciptakan lingkungan yang lebih asri.

Daftarkan dirimu sekarang dan tunjukkan kepedulianmu pada lingkungan dengan aksi nyata!

Baca juga: Contoh Sampah Organik di Sekolah dan Cara Mengolahnya

Oleh Tim Indonesia Asri
Indonesia Asri adalah kampanye yang digagas oleh Chandra Asri untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih asri; Indonesia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk kelak dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Rekomendasi Terkait
Edukasi
Sustainable Waste Management
Baca Selengkapnya
Edukasi
Sustainable Waste Management
Tim Indonesia Asri
September 11, 2025
Baca Selengkapnya
Edukasi
Sustainable Waste Management
Tim Indonesia Asri
September 10, 2025
Baca Selengkapnya
Indonesia Asri
© 2025 - Indonesia Asri
Kampanye oleh