7 Manfaat Biopori bagi Lingkungan yang Jarang Diketahui

Oleh Tim Indonesia Asri

Warga Asri, sudahkah kamu tahu bahwa lubang biopori ternyata menyimpan banyak manfaat? Biopori lebih dari sekadar lubang penyerapan di tanah yang dirancang untuk membantu penyerapan air. Selain itu, biopori juga memiliki beberapa manfaat lain bagi lingkungan, lho

Penasaran dengan detailnya? Ingin semakin paham tentang apa itu biopori, manfaat biopori bagi lingkungan, dan bagaimana cara membuatnya? Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel di bawah ini, yuk!

Apa Itu Biopori?

Apa Itu Biopori

Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah untuk meningkatkan daya resap air dan mengurangi genangan. Lubang ini biasanya diisi dengan sampah organik seperti sisa sayuran, daun, atau rumput, yang lama-kelamaan akan terurai menjadi kompos.

Dengan cara ini, air hujan dapat meresap lebih cepat ke dalam tanah sehingga membantu mencegah banjir dan genangan di area permukiman atau lahan pertanian. 

Selain berfungsi sebagai resapan air, biopori juga mendukung kehidupan organisme tanah seperti cacing, rayap, dan juga akar tanaman. Aktivitas organisme tersebut akan membentuk pori-pori tambahan di tanah sehingga membuat tanah menjadi lebih subur dan gembur. 

Baca juga: 5 Manfaat Kompos untuk Tanaman yang Wajib Diketahui!

Manfaat Biopori bagi Lingkungan

Manfaat Biopori bagi Lingkungan

Setelah memahami apa itu biopori, mari berlanjut pada pembahasan terkait manfaatnya. Selain membantu pengelolaan air, biopori juga memberikan manfaat bagi tanah dan organisme di sekitarnya. Berikut adalah penjelasan dari beberapa manfaat biopori bagi lingkungan:

1. Mengurangi Genangan Air dan Banjir

Seperti yang banyak diketahui, tujuan utama pembuatan lubang biopori adalah mengurangi genangan air. Aliran air permukaan pun menjadi lebih kecil dan banjir dapat diminimalisir. Oleh karena itu, lubang ini sangat dibutuhkan, terutama di kota-kota dengan curah hujan tinggi. 

Selain itu, peresapan air yang lebih baik menjaga stabilitas lingkungan sekitar. Air hujan yang terserap ke tanah akan digunakan kembali untuk cadangan air bawah tanah. Dengan cara ini, biopori menjadi solusi alami untuk pengelolaan air hujan yang berlebih.

2. Menyuburkan Tanah dengan Kompos Alami

Sampah organik yang dimasukkan ke dalam biopori akan terurai menjadi kompos alami. Proses ini memperkaya kandungan nutrisi tanah sehingga tanaman dapat tumbuh lebih subur. Dengan begitu, biopori berperan sebagai penyalur pupuk alami yang ramah bagi lingkungan.

Selain menyuburkan tanah, kompos yang terbentuk juga meningkatkan struktur tanah. Tanah menjadi lebih gembur dan mudah ditembus akar tanaman. Hal ini membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal tanpa harus menggunakan pupuk kimia.

3. Meningkatkan Cadangan Air Tanah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, air yang meresap melalui biopori akan menambah volume air dalam tanah. Cadangan air ini bisa dimanfaatkan kebutuhan untuk pertanian. Dengan cadangan yang cukup, ketersediaan air di musim kemarau pun lebih terjaga.

Selain menambah cadangan, peresapan yang stabil mengurangi kekeringan di musim kemarau. Air tanah yang cukup menjaga tanaman tetap tumbuh subur dan mendukung kehidupan organisme lain. Jadi, biopori membantu menjaga keseimbangan siklus air secara alami.

4. Meningkatkan Kualitas Air Tanah

Biopori memungkinkan air hujan meresap secara perlahan ke dalam tanah sehingga tersaring secara alami. Partikel kotoran dan zat berbahaya akan terperangkap oleh lapisan tanah sebelum mencapai air tanah. Proses ini membuat kualitas air tanah menjadi lebih bersih dan aman untuk digunakan.

Air tanah yang lebih bersih mendukung kehidupan tanaman, hewan, dan manusia di sekitarnya. Selain itu, peresapan air melalui biopori membantu menjaga keseimbangan siklus air alami. Dengan demikian, biopori memberikan manfaat penting bagi lingkungan dan ekosistem.

5. Mengurangi Sampah Organik

Biopori juga bisa menjadi tempat pengolahan sampah organik yang efisien. Nantinya, sisa sayuran, daun, dan limbah organik dapur yang dimasukkan ke lubang biopori akan terurai menjadi kompos. Ini tentu akan mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.

Selain itu, pengolahan sampah organik melalui biopori juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dibakar. Metode ini secara tidak langsung membantu mengurangi pencemaran udara dan tanah, serta membuat pengelolaan sampah organik menjadi lebih berkelanjutan.

6. Mencegah Erosi dan Tanah Longsor

Keberadaan biopori juga dapat membantu menahan aliran air permukaan sehingga mengurangi erosi tanah. Tanah yang stabil dapat menekan risiko terjadinya longsor, terutama di daerah perbukitan atau lereng. Peresapan yang merata membuat permukaan tanah tidak mudah terkikis.

Selain itu, akar tanaman yang tumbuh di sekitar biopori juga dapat memperkuat struktur tanah.  Akar yang menembus tanah membuat tanah lebih kukuh dan tidak mudah runtuh. Dengan demikian, risiko erosi dan longsor dapat diminimalisir secara alami.

7. Menjaga Ekosistem Tanah

Keberadaan biopori juga menciptakan lingkungan ideal bagi organisme tanah, seperti cacing. Kehadiran organisme ini membantu proses dekomposisi sampah organik dan memperbaiki kesuburan tanah. Dengan ekosistem tanah yang sehat, siklus alami lingkungan tetap terjaga.

Selain itu, tanah yang subur mendukung pertumbuhan tanaman lebih optimal. Tanaman yang sehat pun menyediakan makanan dan habitat bagi hewan lain. Dengan cara ini, biopori berperan menjaga keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

Baca juga: 4 Ide Kerajinan dari Limbah Organik Mudah Dibuat!

Cara Membuat Biopori

Cara Membuat Biopori

Untuk membuat biopori secara tepat, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu ikuti. Dengan cara ini, lubang resapan akan berfungsi maksimal sekaligus menghasilkan kompos yang bermanfaat. Simak urutan tata cara membuat biopori di bawah ini.

  1. Buat lubang berbentuk silinder secara tegak lurus ke dalam tanah dengan diameter sekitar 10 cm. Kedalaman lubang idealnya 100 cm atau disesuaikan hingga melewati muka air tanah jika berada di area dengan air tanah dangkal.
  2. Atur jarak antar lubangnya sekitar 50–100 cm agar penyerapan air lebih efektif.
  3. Bagian mulut lubang bisa diperkuat menggunakan semen selebar 2–3 cm dengan ketebalan sekitar 2 cm agar tidak mudah rusak.
  4. Kemudian, isi penuh lubang menggunakan sampah organik, seperti bahan sisa masakan di dapur, dedaunan kering, atau potongan tanaman.
  5. Tambahkan sampah organik baru hingga penuh kembali setelah beberapa hari. Sebab, sampah yang dimasukkan sebelumnya telah menyusut akibat proses pembusukan.
  6. Kompos yang terbentuk di dalam lubang biopori ini nantinya dapat dipanen setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.

Itulah berbagai manfaat biopori bagi lingkungan yang tidak hanya membantu menjaga keseimbangan alam, tetapi juga memberi dampak nyata bagi kehidupan sehari-hari. Kamu juga bisa mulai buat biopori sekarang untuk menunjukkan kontribusimu bagi lingkungan.

Jika kamu adalah generasi muda yang peduli lingkungan dan ingin menambah aktivitas positif sambil berkontribusi menjaga bumi, maka Indonesia Asri adalah tempat yang tepat. Disini kamu akan diajak ikut serta dalam berbagai aksi nyata untuk kelestarian lingkungan.

Melalui program menarik seperti #AksiAsri, kamu bisa belajar dan mempraktikkan gaya hidup ramah lingkungan yang berkelanjutan. Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah bergabung menjadi Warga Asri untuk mewujudkan bumi yang lebih sehat dan daftarkan dirimu sekarang juga!

Baca juga: 3 Cara Mengubah Limbah Pakaian Jadi Useful!

Oleh Tim Indonesia Asri
Indonesia Asri adalah kampanye yang digagas oleh Chandra Asri untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih asri; Indonesia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk kelak dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Rekomendasi Terkait
Edukasi
Sustainable Waste Management
Baca Selengkapnya
Edukasi
Sustainable Waste Management
Tim Indonesia Asri
September 11, 2025
Baca Selengkapnya
Edukasi
Sustainable Waste Management
Tim Indonesia Asri
September 10, 2025
Baca Selengkapnya
Indonesia Asri
© 2025 - Indonesia Asri
Kampanye oleh