Table of Contents
Sektor rumah tangga adalah salah satu penghasil sampah organik. Sampah yang dihasilkan termasuk kulit buah, potongan sayur, cangkang telur, dan lain sebagainya.
Ternyata, kamu bisa mengolah sampah organik tersebut menjadi eco enzyme, lho! Alhasil, sampah tersebut dapat menyumbang manfaat bagi lingkungan. Lalu, apa saja manfaat eco enzyme dan bagaimana cara membuatnya? Simak informasinya berikut ini!
Sekilas tentang Eco Enzyme
Eco enzyme adalah cairan fermentasi sampah organik yang terbentuk secara alami. Secara umum, kamu bisa membuat eco enzyme dari air hujan, air AC, sisa sayuran atau buah, dan gula.
Eco enzyme pertama kali ditemukan oleh pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, Dr. Rosukon Poompanvong. Kemudian, cairan fermentasi ini diperkenalkan secara luas oleh Dr. Joean Oon, seorang peneliti dari Malaysia.
Cairan fermentasi ini mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan kulit. Selain itu, eco enzyme juga kerap digunakan sebagai pestisida dan cairan pembersih. Karena terbuat dari sampah organik, cairan fermentasi ini ramah lingkungan dan tidak membahayakan lingkungan. Ketika cairannya habis, kamu bisa mengubah ampasnya menjadi pupuk organik.
Lantas, mengapa eco enzyme penting? Menurut laporan Bappenas, di tahun 2021, sekitar 70% sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah sampah organik. Jadi, kita harus mengolah sampah organik dengan bijak agar tidak terus menumpuk, salah satunya dengan mengubahnya menjadi eco enzyme.
Baca juga: 5 Cara Menanam Hidroponik di Rumah, Sederhana & Mudah!
Manfaat Eco Enzyme
Dengan membuat eco enzyme, kamu bisa mengolah sampah organik dengan mudah dari rumah. Adapun manfaat eco enzyme untuk lingkungan dan kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Pestisida Alami
Manfaat eco enzyme yang pertama adalah menjadi pestisida atau pengendali hama alami. Selain itu, cairan fermentasi ini juga dapat mengendalikan serangga di rumah, seperti lalat, semut, dan kecoa.
Untuk membuat cairan pestisida dari eco enzyme, kamu bisa mencampurkan 15 ml cairan eco enzyme dengan 500 ml air. Lalu, masukkan cairan ke botol semprot dan kocok hingga tercampur sempurna.
Setelah itu, kamu bisa menyemprotkan cairan ini ke sudut-sudut yang sering didatangi serangga atau area munculnya serangga, seperti kamar mandi dan dapur.
2. Cairan Pembersih Multiguna
Selain sebagai pestisida, cairan fermentasi ini dapat digunakan untuk membersihkan berbagai macam hal, mulai dari baju hingga makanan.
Proses fermentasi eco enzyme menghasilkan asam asetat dan alkohol yang dapat menjadi disinfektan alami dan digunakan untuk membasmi kuman. Kamu bisa melarutkan cairan eco enzyme dengan air secukupnya setiap kali hendak mencuci sesuatu.
Namun, cairan pembersih ini hanya bisa disimpan hingga tujuh hari karena jika lebih dari itu, bakteri dapat tumbuh pada cairan pembersih dan merusak fungsi pembersihnya.
Kemudian, jika kamu ingin menggunakan cairan eco enzyme sebagai pembersih rumah tangga, kamu bisa mencampurkan air dengan cairan fermentasi dengan perbandingan 1:1 dan menyemprotkannya ke permukaan dinding, meja, lantai, dan lain sebagainya.
3. Pelestarian Lingkungan
Manfaat eco enzyme selanjutnya adalah pelestarian lingkungan. Proses fermentasi cairan dari sampah organik ini menghasilkan beberapa senyawa yang aman untuk lingkungan.
Tidak seperti pestisida dan cairan pembersih kimia yang dapat mencemari air dan tanah, larutan eco enzyme lebih ramah lingkungan karena terbuat dari sampah organik.
4. Pupuk Tanaman
Cairan fermentasi ini dapat menjadi pupuk organik berkat senyawa organik yang dihasilkan dari proses fermentasi. Nutrisi dari sampah organik dapat menyuburkan tanaman. Selain itu, cairan eco enzyme juga dapat memberantas hama sehingga tanaman menjadi lebih sehat.
Namun, perlu diperhatikan bahwa cairan eco enzyme harus dicampurkan dengan air saat hendak dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman karena cairan ini bersifat asam. Jika dituangkan secara langsung tanpa dicampur dengan air, akar tanaman bisa rusak dan pertumbuhannya akan terhambat.
Baca juga: Ini Data Sampah di Indonesia Tahun 2025
Cara Membuat Eco Enzyme
Tidak perlu bingung mencari eco enzyme di pasar, kamu bisa membuatnya dengan mudah dan praktis di rumah, lho! Sebelum membuatnya, pastikan kamu sudah menyiapkan alat dan bahan pembuatan eco enzyme, yaitu:
- Sampah organik (kulit buah, potongan sayur, dan lain-lain).
- Air bersih (air galon, air pembuangan AC, air hujan, air keran, atau air bersih lainnya).
- Gula (gula aren, molase kering, atau gula merah).
- Wadah penyimpanan.
Untuk cara membuat eco enzyme, kamu bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Siapkan wadah penyimpanan kedap udara. Kamu bisa menggunakan botol plastik atau galon bekas yang masih bagus.
- Campurkan gula dan air ke dalam wadah. Untuk takarannya, kamu bisa mencampurkan 1:10. Misalnya, jika kamu menggunakan 100 gram gula, kamu bisa mencampurkannya dengan 1 liter air bersih.
- Potong-potong sampah organik, lalu masukkan ke larutan air gula pada wadah. Kamu bisa menambahkan buah atau daun beraroma segar, seperti daun pandan dan kulit jeruk.
- Aduk atau kocok sedikit agar larutan gula dan sampah organik bercampur.
- Agar gas hasil fermentasi tidak terperangkap dan memicu kerusakan wadah, buka sedikit tutupnya. Kemudian, kamu bisa menutup rapat. Pastikan untuk sesekali mengendurkan tutup wadah agar gas dapat keluar dan tekanan udara berkurang.
- Simpan eco enzyme di suhu ruang (25–30 derajat Celsius) dan ruangan gelap. Biarkan proses fermentasi berlangsung hingga kurang lebih 3 bulan.
- Setelah proses fermentasi selesai, kamu bisa menyaring cairan dan memisahkannya dengan ampas agar dapat dimanfaatkan.
- Cairan eco enzyme yang berkualitas memiliki aroma manis dan asam yang kuat serta berwarna cokelat tua.
Demikian informasi tentang manfaat eco enzyme dan cara membuatnya yang praktis. Cairan fermentasi ini memiliki berbagai macam kegunaan, seperti pembasmi hama dan sabun serbaguna.
Yang paling penting, eco enzyme dinilai lebih ramah lingkungan dari pestisida atau pembersih kimia karena mengandung bahan organik yang tidak membahayakan lingkungan. Karena termasuk limbah organik, cairan ini juga aman bagi manusia.
Memanfaatkan eco enzyme dapat menjadi salah satu upaya menerapkan gaya hidup berkelanjutan yang sederhana. Apabila kamu ingin berkontribusi pada lingkungan dengan langkah sederhana lainnya, bergabunglah Indonesia Asri.
Sebagai Warga Asri, kamu bisa mengikuti program dan tantangan seru, salah satunya #SiPalingSustainable. Tantangan #SiPalingSustainable dapat membantumu menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan turut serta menciptakan lingkungan yang lebih asri.
Yuk, daftarkan dirimu sekarang dan persiapkan diri untuk berkontribusi pada lingkungan serta menyongsong masa depan yang lebih hijau!
Baca juga: Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik, Kamu Harus Tahu!