Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Ini Cara Kerja dan Manfaatnya!

Oleh Tim Indonesia Asri

Bumi menyediakan berbagai macam sumber daya untuk manusia manfaatkan, seperti sumber daya matahari untuk panel surya dan air untuk pembangkit listrik. Selain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), airi dapat digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). 

Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro cocok untuk area-area dengan sumber air yang memadai. Artikel ini mengupas tuntas pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro. Jadi, baca penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro?

Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber air untuk menghasilkan listrik skala kecil di bawah 100 kW. 

Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro umumnya ditemukan di desa-desa kecil yang dekat dengan sungai kecil, air terjun, atau saluran irigasi. 

Kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dapat membantu menyebarkan akses listrik ke tempat-tempat yang tidak terjangkau listrik konvensional. Untuk membangunnya pun tidak membutuhkan sumber air yang besar seperti waduk atau gelombang laut yang besar. 

Selain itu, PLTMH tidak membutuhkan dana sebesar membuat jalur listrik konvensional karena memanfaatkan sumber daya alam. Pembangkit listrik ini juga dapat diintegrasikan dengan tambak ikan dan irigasi sawah. 

Apa Perbedaan PLTA dan Mikrohidro?

Cari tahu lebih dalam mengenai perbedaan PLTA dan Mikrohidro di bawah ini:

1. Skala dan Kapasitas Daya

  • PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air): biasanya berskala besar dengan kapasitas daya mulai dari puluhan megawatt (MW) hingga ribuan MW. Contohnya bendungan besar yang menyalurkan listrik ke seluruh provinsi atau bahkan lintas wilayah.
  • Mikrohidro: berskala kecil, biasanya < 1 MW (umumnya 5 kW – 100 kW). Dirancang untuk kebutuhan listrik lokal seperti desa, komunitas, atau kawasan terpencil.

2. Infrastruktur dan Investasi

  • PLTA: membutuhkan bendungan besar, waduk, turbin berukuran raksasa, dan jaringan transmisi luas. Investasinya sangat besar, bisa bertahun-tahun dalam pembangunan.
  • Mikrohidro: lebih sederhana, hanya memanfaatkan aliran sungai kecil tanpa perlu bendungan besar. Biaya investasi lebih rendah dan waktu pembangunan lebih singkat.

3. Dampak Lingkungan

  • PLTA: karena skala besar, sering menimbulkan dampak lingkungan signifikan seperti perubahan ekosistem sungai, relokasi masyarakat, bahkan potensi banjir jika bendungan jebol.
  • Mikrohidro: relatif ramah lingkungan, tidak memerlukan pengalihan besar aliran sungai, dan lebih mudah disesuaikan dengan kondisi alam sekitar.

4. Kegunaan

  • PLTA: digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional atau regional dalam jumlah besar.
  • Mikrohidro: difokuskan untuk melistriki desa-desa terpencil, kawasan pedalaman, atau komunitas yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.

5. Sumber Air yang Dibutuhkan

  • PLTA: membutuhkan debit air besar dan kontinyu, biasanya dari sungai besar yang ditampung di waduk.
  • Mikrohidro: cukup dengan sungai kecil atau aliran air deras dengan perbedaan ketinggian (head) tertentu.

Kesimpulannya adalah PLTA merupakan pembangkit tenaga air skala besar untuk kebutuhan nasional dengan dampak dan investasi tinggi, sementara mikrohidro adalah versi kecil, murah, ramah lingkungan, dan cocok untuk listrik pedesaan atau daerah terpencil.

Baca Juga: 10 Cara Menghemat Listrik di Rumah: Tips Praktis dan Efisien

Mengapa Memilih Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro?

Mengapa Memilih Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro tentu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan. Indonesia memiliki potensi tenaga air yang cukup besar, sekitar 75.000 MW. 

Namun, pemanfaatan tenaga air masih sebesar 2,5%. Oleh karena itu, PLTMH dapat menjadi salah satu upaya peningkatan pemanfaatan air, khususnya di daerah yang sulit dijangkau listrik konvensional. PLTMH juga memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

  • Dapat memanfaatkan sumber air yang melimpah. 
  • Teknologi PLTMH yang cukup andal, ramah lingkungan, dan terbarukan. 
  • Efisiensi energi yang cukup tinggi hingga 70–85%.
  • Termasuk energi terbarukan yang bebas polusi. 
  • Biaya perawatan dan pemanfaatan yang rendah. 
  • Mendukung upaya pelestarian lingkungan. 
  • Keluaran daya hingga 100 kW.

Baca juga: Apa Akibat Menggunakan Listrik Secara Berlebihan? Catat Ini!

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Karena menggunakan tenaga air, cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) secara umum hampir sama dengan PLTA. Namun, karena PLTMH memiliki tingkat kerumitan di bawah PLTA, beberapa elemen PLTMH mungkin berbeda. Untuk mengetahui cara kerja PLTMH, simak penjelasannya berikut ini:

1. Pengambilan Air

Tahap pertama cara kerja PLTMH adalah pengambilan air dari sumber air terdekat, seperti air terjun, saluran irigasi, dan sungai. Kemudian, air akan diarahkan ke turbin melalui saluran penstock

2. Air Memutar Turbin

Air dari sumber yang diarahkan dengan saluran akan memutar turbin yang sudah terpasang. Lalu, turbin yang berputar akan menghasilkan energi mekanik untuk menggerakkan generator. 

Beberapa jenis turbin yang umumnya digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro adalah pelton, turgo, high head Francis, cross flow, propeller, dan lain sebagainya. 

3. Turbin Menggerakkan Generator

Energi mekanik dari turbin yang berputar akibat aliran air akan menggerakkan generator. Komponen PLTMH inilah yang berfungsi untuk mengubah energi gerak menjadi listrik. 

Setelah listrik dihasilkan, masyarakat sekitar bisa langsung mendistribusikannya ke rumah-rumah melalui jaringan lokal atau menyimpannya ke dalam baterai.

Umumnya, listrik dari PLTMH dapat digunakan untuk penerangan desa, konsumsi rumah tangga, atau keperluan industri kecil dan UMKM desa. 

Untuk membuat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, diperlukan pula beberapa prosedur yang harus dilakukan, seperti survei potensi, studi kelayakan, perencanaan teknis, konstruksi, pengujian sistem, dan pemantauan lanjutan. 

Baca juga: 7 Kelebihan Motor Listrik, Lebih Ramah Lingkungan!

Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Sebagai pembangkit listrik tenaga air, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) memiliki beberapa manfaat, khususnya dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Adapun manfaat PLTMH adalah sebagai berikut:

1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro yang pertama adalah menekan emisi gas rumah kaca karena membantu masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Seperti yang kita ketahui, bahan bakar fosil adalah salah satu penyumbang emisi karbon di Bumi ini. 

Dengan menggunakan PLTMH, kamu telah berupaya mengatasi peningkatan emisi karbon yang dapat memperparah pemanasan global dan perubahan iklim. 

2. Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

PLTMH merupakan salah satu energi terbarukan yang ramah lingkungan karena memanfaatkan sumber air yang dapat diperbarui secara alami dan digunakan secara terus-menerus. 

Karena tidak memanfaatkan energi tak terbarukan, PLTMH menjadi pilihan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. 

3. Mengembangkan Ekonomi Lokal

Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di desa-desa tentu akan melibatkan masyarakat dalam proses konstruksi, operasional, dan pemeliharaan. Hal ini dapat mengembangkan ekonomi lokal dengan meningkatnya peluang pekerjaan di daerah setempat. 

Tidak hanya itu, karena desa-desa tersebut bisa mendapatkan akses listrik, masyarakat dapat menggunakan listrik untuk keperluan bisnis dan industri. 

4. Memeratakan Akses Listrik

Adanya PLTMH dapat membantu pemerintah dalam memeratakan akses listrik ke desa-desa terpencil atau tidak terjangkau listrik konvensional. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di area tersebut. 

5. Menstabilkan Pasokan Energi

Dengan sumber energi yang terbarukan, masyarakat dapat mendapatkan kestabilan pasokan energi selama sumber air masih mengalir. Aliran air juga cenderung konsisten sehingga dapat diandalkan sebagai pembangkit listrik. 

Demikian informasi tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang bisa kamu pelajari. PLTMH dapat menjadi salah satu upaya pemerataan listrik di Indonesia sekaligus pemanfaatan energi ramah lingkungan. 

Selain PLTMH, energi listrik juga bisa dihasilkan dari sumber energi terbarukan lainnya, seperti matahari dan gas alam. Terkait hal ini, Chandra Asri Group melalui anak perusahaannya, Krakatau Chandra Energi, turut menyediakan layanan pemasangan panel surya (PLTS) dan penyediaan tenaga listrik berbasis PLTGU.

PLTGU milik perusahaan ini memiliki dua HRSG, dua generator turbin gas, dan satu generator turbin uap. Kemudian, untuk layanan energi terbarukan, Krakatau Chandra Energi melayani tiga jenis pemasangan panel surya, yaitu on-grid, off-grid, dan hybrid.

PLTMH dan pembangkit listrik lainnya dapat menjadi solusi untuk menekan emisi karbon sehingga lingkungan semakin asri. Namun, kamu sebagai individu juga bisa turut berkontribusi dalam melestarikan lingkungan, lho!

Indonesia Asri masih memiliki banyak kegiatan dan aksi asri menarik. Melalui program edukatif dan aksi nyata gerakan peduli lingkungan, Indonesia Asri mengajak masyarakat untuk hidup lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kamu bisa terlibat langsung dalam kampanye, pelatihan, hingga aksi bersih-bersih sampah yang berdampak nyata.

Jangan tunda lagi! Segera daftarkan dirimu untuk jadi bagian dari Warga Asri yang punya kontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan kini dan nanti!

Baca juga: Perbedaan Sampah dan Limbah, Jangan Sampai Tertukar!

FAQ Seputar Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

1. Apa itu pembangkit listrik tenaga mikrohidro?
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) adalah sistem pembangkit listrik skala kecil yang memanfaatkan aliran air sungai atau saluran irigasi dengan kapasitas di bawah 1 MW. Teknologi ini cocok untuk daerah terpencil yang belum terjangkau listrik PLN.

2. Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro?
Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan perbedaan ketinggian dan debit aliran air untuk memutar turbin, yang kemudian menggerakkan generator sehingga menghasilkan listrik.

3. Apa kelebihan mikrohidro dibandingkan pembangkit listrik lain?
Kelebihannya adalah ramah lingkungan, biaya operasional rendah, tidak membutuhkan bahan bakar fosil, serta bisa dibangun dengan teknologi sederhana yang mudah dioperasikan masyarakat lokal.

4. Apa saja syarat lokasi yang cocok untuk membangun mikrohidro?
Lokasi ideal memiliki aliran sungai dengan debit stabil, perbedaan ketinggian (head) minimal beberapa meter, akses mudah untuk pembangunan, serta kondisi lingkungan yang mendukung tanpa mengganggu ekosistem.

5. Berapa kapasitas listrik yang bisa dihasilkan mikrohidro?
Umumnya mikrohidro menghasilkan daya antara 5 kW hingga 100 kW, cukup untuk melistriki satu desa kecil, sekolah, fasilitas umum, atau kelompok rumah tangga.

6. Berapa biaya pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro?
Biaya pembangunan bervariasi tergantung kapasitas, kondisi geografis, dan teknologi yang digunakan. Namun secara umum lebih murah dibandingkan pembangunan PLTA besar dan bisa didukung melalui program energi terbarukan pemerintah.

7. Apa saja kendala dalam pengoperasian mikrohidro?
Kendala yang sering muncul adalah fluktuasi debit air saat musim kemarau, sedimentasi yang dapat merusak turbin, serta kebutuhan perawatan rutin agar sistem tetap berfungsi optimal.

Telusuri Video Aksi Peduli Lingkungan Lainnya:

Oleh Tim Indonesia Asri
Indonesia Asri adalah kampanye yang digagas oleh Chandra Asri untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih asri; Indonesia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk kelak dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Rekomendasi Terkait
Edukasi
Sustainable Waste Management
Baca Selengkapnya
Edukasi
Sustainable Waste Management
Tim Indonesia Asri
September 11, 2025
Baca Selengkapnya
Edukasi
Sustainable Waste Management
Tim Indonesia Asri
September 10, 2025
Baca Selengkapnya
Indonesia Asri
© 2025 - Indonesia Asri
Kampanye oleh