Rumah Ramah Lingkungan: Ciri-Ciri dan Cara Membangunnya

Oleh Tim Indonesia Asri

Tahukah kamu? Terdapat banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk berkontribusi pada lingkungan, salah satunya membangun rumah ramah lingkungan. Konsep rumah ini menerapkan berbagai macam prinsip ramah lingkungan sehingga lebih berkelanjutan. 

Artikel ini membahas tentang rumah ramah lingkungan, termasuk ciri-ciri dan cara membangunnya. Untuk itu, simak informasinya berikut ini.

Apa Itu Rumah Ramah Lingkungan?

Rumah ramah lingkungan adalah konsep rumah yang menerapkan efisiensi energi, memprioritaskan kelestarian alam, dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan. 

Konsep hunian ini berfokus pada tiga hal penting, yaitu ruang hijau yang membuat lingkungan rumah lebih segar, penggunaan sumber daya yang dapat diperbarui, serta pemanfaatan energi terbarukan agar tidak terlalu bergantung pada energi fosil. 

Karena mengedepankan aspek lingkungan, membangun rumah ini mungkin akan terasa lebih rumit. Namun, manfaat yang ditawarkan sebanding dengan usahamu dalam berkontribusi pada lingkungan melalui hunian ini. 

Ciri-Ciri Rumah Ramah Lingkungan

Ciri-Ciri Rumah Ramah Lingkungan

Rumah ramah lingkungan memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan hunian konvensional, seperti:

1. Memiliki Desain yang Hemat Energi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, rumah ramah lingkungan menerapkan konsep efisiensi energi sehingga hunian ini pun didesain agar hemat energi. 

Contoh desain hemat energi untuk rumah ini adalah desain jendela dan pintu yang lebar agar pencahayaan alami dari matahari bisa masuk ke rumah. Alhasil, kamu tidak perlu menyalakan lampu di siang hari.

Saat musim kemarau pun, kamu bisa membuka jendela agar angin segar bisa masuk ke rumah. Jadi, kamu bisa mengurangi penggunaan kipas angin atau pendingin ruangan seharian. 

Namun, jika kamu tidak terlalu menyukai desain pintu dan jendela yang lebar, kamu bisa menyiasatinya dengan membuat lebih banyak ruang terbuka, seperti di halaman belakang, teras, atau bahkan di tengah rumah.

2. Memiliki Drainase dan Pengelolaan Sampah yang Baik

Memiliki Drainase dan Pengelolaan Sampah yang Baik

Ciri selanjutnya adalah memiliki sistem drainase dan pengelolaan sampah yang baik. Rumah ramah lingkungan biasanya menerapkan pemisahan sampah organik dan anorganik dengan baik agar dapat diolah secara maksimal. 

Tidak hanya itu, konsep rumah ini juga memiliki sistem drainase yang baik, di mana limbah rumah tangga tidak langsung terbuang ke sungai tanpa diolah. 

Sistem drainase rumah yang baik perlu memenuhi beberapa tugas penting, di antaranya:

  • Memisahkan air bersih dan air kotor. 
  • Mengurangi kerusakan struktur tanah. 
  • Menjadi area konservasi air.
  • Melindungi lingkungan rumah dari air berkualitas buruk.
  • Memastikan area rumah bebas dari risiko banjir, genangan air, dan erosi tanah akibat tergerus air.

3. Menggunakan Energi Terbarukan

Rumah ramah lingkungan biasanya memanfaatkan energi terbarukan, seperti panel surya, untuk memenuhi kebutuhan listrik hunian sehingga tidak selalu bergantung pada listrik konvensional dari energi fosil. 

4. Menggunakan Lampu Hemat Energi

Karakteristik selanjutnya adalah hunian ini memanfaatkan lampu hemat energi, seperti lampu LED, agar lebih ramah lingkungan. Jenis lampu hemat energi ini dapat membantu mengurangi konsumsi listrik dan menekan biaya listrik bulanan.

5. Memiliki Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau dapat meningkatkan sirkulasi udara di rumah sehingga hunian tidak mudah lembap dan panas. Kamu dapat menempatkan ruang terbuka hijau di halaman belakang, sekeliling rumah, atau di teras depan. 

Namun, jika rumahmu tidak memiliki cukup lahan untuk dijadikan halaman, kamu bisa membuat ruang kecil di bagian belakang rumah yang diberi berbagai macam tanaman serta menggunakan atap transparan dengan cukup rongga. 

6. Menggunakan Bahan Bangunan Ramah Lingkungan

Rumah ramah lingkungan dibangun dengan bahan bangunan ramah lingkungan, seperti bahan daur ulang dan material yang memang dibuat secara ramah lingkungan. Meskipun menggunakan material daur ulang, pastikan untuk memilih bahan yang terjamin kualitasnya. 

Tidak hanya itu, kamu juga perlu mempertimbangkan kandungan material dan memastikan bahwa bahan-bahannya aman untuk keluarga. 

Baca juga: 8 Cara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yang Tepat, Yuk Catat!

Manfaat Rumah Ramah Lingkungan

Konsep rumah ramah lingkungan memberikan sejumlah manfaat bagi lingkungan dan penghuni rumah, di antaranya:

1. Mengurangi Jejak Karbon

Manfaat pertama adalah mengurangi jejak karbon. Perlu diketahui bahwa aktivitasmu di rumah juga dapat menghasilkan emisi karbon, lho. Beberapa contohnya adalah menggunakan listrik konvensional dari energi fosil dan menggunakan pemanas rumah dari minyak atau gas. 

Tidak hanya itu, data dari UN Environment Program menunjukkan bahwa 40% emisi karbon dunia datang dari sektor perumahan, di mana 70%-nya berasal dari operasional gedung dan 30%-nya datang dari proses pembangunan. 

Jadi, dengan membangun rumah ramah lingkungan, kamu dapat mengurangi emisi karbon dari sektor pembangunan dan rumah tangga. 

2. Mengurangi Penggunaan Listrik

Selain untuk mencegah pemanasan global dan emisi karbon, mengurangi penggunaan listrik juga dapat menekan pengeluaran rumah tangga untuk listrik sehingga lebih hemat biaya. 

Beberapa upaya yang bisa kamu lakukan adalah memanfaatkan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami di siang hari dan sumber listrik yang diolah oleh panel surya serta menerapkan atap yang tinggi untuk meningkatkan sirkulasi udara. 

3. Melestarikan Ekosistem

Membangun rumah ramah lingkungan dapat membantumu melestarikan ekosistem. Dalam membangun hunian, kamu akan menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan sehingga sampahnya tidak mencemari lingkungan. 

Kemudian, rumahmu juga memiliki pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga yang baik sehingga tidak menimbulkan polusi tanah dan air. Lalu, ruang terbuka hijau yang ada di rumah juga dapat menjadi ekosistem baru untuk hewan-hewan kecil dan berbagai jenis tanaman. 

Baca juga: Manfaat Eco Enzyme dan Cara Membuatnya yang Praktis, Catat!

Cara Membangun Rumah Ramah Lingkungan

Cara Membangun Rumah Ramah Lingkungan

Jika kamu mulai tertarik untuk membangun rumah ramah lingkungan, beberapa tips di bawah ini dapat menjadi pertimbangan:

1. Memilih Lokasi yang Tepat

Cara pertama adalah memilih lokasi yang tepat. Untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kamu bisa memilih lokasi yang dekat dengan akses transportasi publik. Selain itu, kamu juga bisa memilih lokasi dengan paparan sinar matahari yang cukup agar bisa dimanfaatkan sebagai pencahayaan alami. 

2. Mengurangi Penggunaan Sekat Ruangan

Kamu mungkin ingin membuat rumah lebih private sehingga terpikir untuk menambahkan sekat di setiap ruangan. Namun, sebaiknya kamu mengurangi sekat-sekat di dalam rumah agar sirkulasi udara semakin lancar. 

Selain itu, terlalu banyak sekat ruangan juga membuat rumahmu terlihat lebih sempit dan membutuhkan lebih banyak pencahayaan karena sinar matahari tidak bisa menerangi keseluruhan ruangan. Alhasil, kamu mungkin membutuhkan lebih banyak lampu dan pendingin ruangan. 

3. Memanfaatkan Energi Terbarukan

Untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, kamu bisa memanfaatkan turbin angin atau panel surya. Kedua alat tersebut memanfaatkan energi terbarukan, yaitu angin dan sinar matahari untuk menghasilkan listrik. 

4. Membuat Kebun atau Taman

Kebun atau taman memberikan kesejukan bagi hunian. Meskipun hanya tersisa sedikit lahan, kamu tetap bisa membuat ruangan terbuka hijau untuk meletakkan sejumlah tanaman hias atau membuat ladang sayur kecil. Bahkan, taman atau kebun rumahmu bisa memiliki emisi yang lebih rendah, lho!

Sebuah penelitian yang dilakukan di California dan dipublikasikan di Urban and Landscape Planning menunjukkan bahwa kebun yang dibuat untuk menanam sayuran di rumah pada daerah perkotaan California memiliki emisi yang lebih rendah hingga 2 kg per kilogram sayuran dibandingkan dengan sayuran yang dibeli di swalayan.

Hal ini dikarenakan proses pengolahan sayuran yang ditanam di rumah tidak melalui proses distribusi, yang mana proses ini sering kali menyumbang emisi karbon, layaknya sayuran biasa yang dijual di swalayan. 

Saat masa panen tiba, kamu hanya perlu memetik sayurnya, sedangkan jika membeli sayur di swalayan, kamu perlu keluar rumah dahulu dengan kendaraan. Tidak hanya itu, untuk sampai ke swalayan, sayuran harus melalui serangkaian proses transportasi.

Hal itulah yang membuat emisi karbon sayuran di swalayan mungkin lebih banyak daripada sayur yang ditanam sendiri. Selain itu, kamu juga bisa lebih hemat biaya pengeluaran rumah tangga karena tidak perlu membeli sayuran.  

Itulah informasi tentang rumah ramah lingkungan yang bisa kamu pelajari. Konsep hunian ini tidak hanya membuat penghuninya nyaman, tetapi juga melestarikan lingkungan sekitar. 

Kemudian, jika kamu ingin berkontribusi lebih lanjut terhadap lingkungan, bergabunglah dengan Indonesia Asri. Indonesia Asri memiliki campaign #SiPalingSustainable yang dapat kamu ikuti untuk berpartisipasi pada challenge seru sehingga dapat menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

Jadi, daftarkan dirimu sekarang dan jadi bagian dari Warga Asri untuk lingkungan yang lebih hijau!

Baca juga: 7 Manfaat Tanaman Hias bagi Kesehatan Lingkungan Rumah, Catat!

Oleh Tim Indonesia Asri
Indonesia Asri adalah kampanye yang digagas oleh Chandra Asri untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih asri; Indonesia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk kelak dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Rekomendasi Terkait
Edukasi
Sustainable Waste Management
Baca Selengkapnya
Edukasi
Green Products
Baca Selengkapnya
Indonesia Asri
© 2025 - Indonesia Asri
Kampanye oleh