Table of Contents
Kira-kira dari semua sampah yang kamu hasilkan setiap hari, berapa banyak yang benar-benar sampai ke TPA dengan aman? Pengelolaan sampah yang baik tidak hanya dimulai dengan membuang sampah di tempatnya,namun juga memahami peran TPS, TPST, dan TPA.
Untuk memahami peran serta perbedaan TPS, TPST, dan TPA, simak penjelasan ringkasnya di artikel ini.
Pengertian TPS, TPST, dan TPA
Sampah menjadi tantangan utama di kehidupan kota-kota besar. Hingga saat ini, diperlukan ketersediaan fasilitas khusus untuk menjamin pengelolaan sampah secara efisien dan ramah lingkungan.
Salah satu upaya mengolah sampah dengan baik adalah menyediakan tempat pembuangan sampah yang sesuai kebutuhan. Setidaknya ada tiga jenis utama tempat pembuangan sampah dengan perannya masing-masing. Berikut penjelasannya
TPS (Tempat Pembuangan Sementara)
TPS adalah lokasi penampungan sampah sebelum diangkut ke fasilitas pengolahan atau pembuangan akhir. Fungsi utamanya adalah sebagai titik kumpul. Jadi bukan tempat untuk pengolahan besar-besaran.
Karena sifatnya sementara, TPS biasanya relatif sederhana, tanpa banyak fasilitas teknologi modern. Sampah di TPS ini dikumpulkan dari masyarakat lalu akan dikirimkan ke TPST atau TPA.
TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu)
TPST adalah fasilitas yang jauh lebih kompleks. Di sini sampah tidak hanya ditampung, tetapi juga dipilah, didaur ulang, dan diproses hingga tahap akhir sebelum disingkirkan. Operasi di TPST umumnya mencakup pengumpulan, pemilahan, daur ulang, dan pemrosesan akhir.
Beberapa TPST kini sudah menggunakan teknologi canggih seperti konversi sampah menjadi energi, kompos, atau bahan bakar alternatif. Dengan sistem terpadu ini, peran TPST sangat penting untuk mengurangi jumlah sampah yang akhirnya ke TPA.
TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)
TPA adalah titik akhir dalam siklus pembuangan sampah. Di TPA, sampah yang sudah melewati tahap pemilahan dan pengolahan dibuang atau disimpan secara aman agar dampak negatifnya bisa dikontrol.
Namun, TPA seharusnya bukan sekadar tempat buangan. TPA juga perlu dirancang sebagai fasilitas pemrosesan akhir untuk mengelola sampah secara aman.
Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Bina Teknik Bangunan Gedung dan Penyehatan Lingkungan, Indonesia saat ini memiliki 272 TPA yang tersebar di seluruh nusantara. Total area operasionalnya bahkan mencapai 1.777,17 hektar.
Infrastruktur ini mampu melayani sekitar 10,86 juta jiwa penduduk dengan kapasitas operasional mencapai 30,68 juta ton sampah per tahun. Ini menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat pengelolaan sampah secara nasional.
Baca juga: Langkah atau Cara Membuang Sampah dengan Baik dan Benar!
Perbedaan TPS dan TPST

Nah, kalau kamu masih bingung apa bedanya TPS dan TPST, berikut penjelasannya dari segi fungsi hingga skalanya:
Fungsi Utamanya
TPS berfungsi sebagai tempat penampungan sementara untuk sampah dari masyarakat sebelum diangkut ke TPA. Sampah di sini hanya ditampung sementara.
Sementara itu, TPST adalah fasilitas pengolahan terpadu yang menampung, memilah, dan mengolah sampah menjadi produk bernilai atau energi. Dengan begitu, volume sampah yang masuk ke TPA akan berkurang.
Pemrosesan Sampah
Di TPS, sampah organik dan anorganik dicampur tanpa pemilahan atau pengolahan. Contoh tempat pembuangan sampah ini bisa kamu temukan di lingkungan pemukiman sekitar.
Sebaliknya, TPST melakukan pemilahan lebih mendalam, termasuk pengolahan menjadi kompos, energi, atau bahan bakar alternatif.
Teknologi yang Digunakan
TPS bersifat sederhana dan minim teknologi. Keberhasilan operasionalnya sangat bergantung pada kecepatan pengangkutan sampah oleh petugas. Sebaliknya, TPST menggunakan teknologi canggih untuk pemrosesan sampah lebih lanjut.
Skala dan Integrasi
TPS berfungsi hanya sebagai titik penampungan sementara, sedangkan TPST bersifat lebih kompleks dan terintegrasi. TPST biasanya bekerja sama dengan industri daur ulang dan berbagai sistem pengolahan untuk memaksimalkan pemanfaatan sampah.
Perbedaan TPS 3R dan Bank Sampah

Selain TPS dan TPST, ada pula istilah TPS 3R dan bank sampah. Keduanya memiliki perbedaan masing-masing, yaitu:
Fungsi Utama
TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle) adalah fasilitas pengolahan sampah yang menerapkan prinsip 3R (mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang).
TPS 3R ini lebih baik dibanding TPS biasanya karena mampu melakukan pemilahan dan pengolahan awal sampah. Adapun pendekatan ini sejalan dengan persyaratan pengelolaan TPS 3R dalam Permen No. 2 Tahun 2013 pasal 29 ayat (2) dan (3).
Sementara itu, Bank Sampah adalah program atau fasilitas berbasis komunitas yang mengelola sampah dengan prinsip 3R di tingkat lokal.
Bank Sampah menerima sampah yang sudah dipilah dari rumah tangga atau industri, terutama sampah yang bisa didaur ulang seperti plastik, kertas, logam, dan kaca.
Pemilahan dan Pengolahan Sampah
Di TPS 3R, sampah akan dipilah menjadi organik, anorganik, dan bahan yang bisa didaur ulang. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos atau pupuk, sedangkan sampah anorganik digunakan kembali atau didaur ulang.
Sistem pemilahan dan pengolahan efektif mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA. Apabila diperlukan, Bank Sampah pun bisa melakukan pemilahan lebih lanjut. Namun, fokusnya tetap pada pengelolaan komunitas di mana warga menabung sampah yang bisa didaur ulang lalu dijual.
Manfaat dan Dampak
TPS 3R membantu mengurangi jumlah sampah yang harus dibawa ke TPA melalui pengolahan awal dan pemilihan sistematis. Ini juga mendorong kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari rumah.
Sementara Bank Sampah tidak hanya mengurangi volume sampah ke TPA, namun juga memberikan edukasi lingkungan kepada warga dan menciptakan nilai ekonomi dari penjualan sampah daur ulang.
Baca juga: 8 Cara Pengolahan Sampah Organik di Rumah yang Mudah
Kenapa Tempat Pembuangan Sampah Ini Penting?

Tempat pembuangan sampah seperti TPS, TPST, dan TPA memiliki peran krusial dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Fasilitas ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga mendorong pemilahan dan pengolahan sejak awal sehingga mengurangi polusi dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Penerapan sistem yang efisien juga membuka peluang inovasi dalam pemanfaatan sampah menjadi energi, kompos, atau produk daur ulang, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, dengan dukungan aktif dari masyarakat dan pemerintah, fasilitas pembuangan sampah membantu membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih terstruktur, ramah lingkungan, dan memberikan reputasi positif bagi organisasi maupun komunitas yang terlibat.
Buat kamu yang peduli dengan lingkungan dan ingin tahu lebih jauh tentang tempat pembuangan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, bergabunglah dengan Indonesia Asri dan jadi bagian dari gerakan positif lingkungan.
Di sini, kamu bisa ikut program seru seperti #AksiAsri yang mengajakmu menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan sampah yang bermanfaat.
Tunggu apa lagi? Daftarkan dirimu sekarang di Indonesia Asri dan wujudkan bumi yang lebih bersih dan sehat!
Baca juga: Jenis-jenis Sampah Plastik, Contoh dan Cara Memanfaatkannya!
