Table of Contents
Dengan berjalannya waktu, pertumbuhan populasi di Bumi semakin bertambah sehingga total sampah yang dihasilkan pun ikut bertambah. Agar tidak semakin mencemari lingkungan, diperlukan manajemen sampah yang tepat, salah satunya waste disposal.
Waste disposal adalah proses mengelola segala jenis sampah, mulai dari sampah padat, cair, hingga B3. untuk mengetahui informasi lebih lanjut, simak artikel ini hingga akhir!
Apa Itu Waste Disposal?
Waste disposal adalah proses membuang, mendaur ulang, dan menghancurkan sampah, baik sampah industri, rumah tangga, atau pertanian. Waste disposal methods meliputi pengumpulan, pendistribusian, dan manajemen sampah sesuai dengan jenisnya dan peraturan yang berlaku.
Lantas, mengapa waste disposal penting? Tujuan dari waste disposal adalah untuk mengurangi polusi serat persebaran bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.
Terlebih lagi, menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sampah yang belum dikelola dengan baik di Indonesia tahun 2024 mencapai 11,3 juta ton sehingga harus diatur dengan tepat.
Selain itu, pengolahan sampah yang kurang tepat juga dapat berdampak negatif pada lingkungan serta membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Perusahaan yang tidak mengelola sampah atau limbahnya dengan benar sesuai regulasi yang berlaku pun bisa dikenakan denda.
Dari sudut pandang perusahaan, melakukan waste disposal bisa menjadi wujud kegiatan corporate social responsibility (CSR) sekaligus untuk meningkatkan reputasi perusahaan.
Alasan lain terkait pentingnya waste disposal adalah sampah harus ditangani dengan aman. Sampah tidak berbahaya, seperti sampah kertas, kayu, dan kain akan dikumpulkan ke municipal solid waste (MSW) atau tempat pembuangan sampah sanitasi (sanitary landfill). Alhasil, pengolahan sampah tidak berpotensi mencemari lingkungan.
Kemudian, waste disposal adalah metode yang penting karena setiap sampah memiliki cara penanganannya masing-masing. Sampah yang terkumpul di MSW atau tempat pembuangan sampah (TPS) terdiri dari banyak jenis, tetapi tidak semua bisa disamakan penanganannya.
Hal ini dikarenakan membakar sampah sekaligus tanpa memilahnya terlebih dahulu akan membahayakan tubuh karena asapnya yang beracun. Kemudian, mengubur sampah secara asal-asalan juga dapat mencemari tanah dan air tanah.
Itulah mengapa waste disposal memerankan proses penting dalam pengelolaan sampah yang aman dan ramah lingkungan.
Baca juga: 3 Cara Mengubah Limbah Pakaian Jadi Useful!
Jenis-Jenis Waste Disposal
Terdapat beberapa metode waste disposal yang kerap dilakukan untuk mengelola sampah, seperti tempat pembuangan terbuka, insinerasi, sanitary landfill, produksi biogas, kompos, dan vermicomposting. Adapun penjelasan metode waste disposal adalah sebagai berikut:
1. Tempat Pembuangan Terbuka
Tempat pembuangan terbuka adalah area khusus yang didesain untuk mengumpulkan sampah sehingga lebih mudah dikelola nantinya.
Meskipun menjadi metode waste disposal paling mudah, tempat pembuangan terbuka sangat berisiko dalam mencemari lingkungan dan membahayakan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Kontaminan yang berasal dari sampah akan bercampur dengan air hujan sehingga menciptakan air lindi. Lalu, air ini akan meresap ke tanah dan bercampur dengan air tanah. Permasalahannya adalah air lindi mungkin saja mengandung zat kimia berbahaya, seperti merkuri dan pestisida, yang berbahaya jika dikonsumsi manusia.
2. Insinerasi
Insinerasi adalah proses pembakaran sampah yang juga bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Proses pembakaran akan memanaskan air sehingga uapnya bisa dikonversi menjadi listrik.
Dengan insinerasi, sampah bisa berkurang hingga 85%. Namun, proses ini cukup mahal dan mengeluarkan asap yang bisa mencemari udara.
Asap pembakaran sampah mungkin mengandung nitrogen oksida, metana, logam berat, dan zat kimia lainnya. Itulah mengapa tidak semua sampah bisa dilakukan insinerasi di ruang pembakaran.
Untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan, beragam teknologi dikembangkan untuk “membersihkan” asap sebelum dikeluarkan ke udara. Walau begitu, asap mungkin masih saja mengandung kontaminan, meski tidak sebanyak sebelum dibersihkan.
3. Sanitary Landfill
Sanitary landfill atau tempat pembuangan sampah sanitasi adalah tempat untuk menimbun sampah akhir hasil pengolahan sebelumnya, misalnya daur ulang. Sampah-sampah tersebut sudah mencapai nilai guna akhir dan tidak bisa dimanfaatkan lagi sehingga harus dibuang.
Proses penimbunan sampah pada sanitary landfill mengurangi risiko mengalirnya air lindi ke dalam tanah. Sebaliknya, air lindi akan disalurkan ke sistem manajemen air lindi. Menimbun sampah hingga padat juga memperlambat terjadinya dekomposisi dan terbentuknya metana.
Sistematika penimbunan sampah pada sanitary landfill adalah dengan sistem layering, di mana sampah akan ditimbun dan ditumpuk dengan tanah sebelum ditambah dengan sampah baru. Kemudian, air lindi yang tercipta dari tumpukan sampah akan diproses di fasilitas pengolahan air lindi.
Setelah sanitary landfill penuh, lubang akan ditutup dengan rapat dan permanen untuk menghindari pencemaran dan rembesan.
Baca juga: Cara Pengolahan Sampah Anorganik dan Jenisnya!
4. Produksi Biogas
Metode yang selanjutnya adalah produksi biogas. Metode ini dilakukan pada sampah yang bisa diuraikan, seperti sampah makanan, mayat binatang, sisa buah dan sayur, limbah perkotaan organik, dan limbah industri organik.
Sampah-sampah tersebut akan mengalami dekomposisi oleh bakteri pengurai sampah yang kemudian menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Gas inilah yang akan menjadi bahan baku biogas untuk bahan bakar alternatif.
5. Vermicomposting
Vermicomposting adalah metode waste disposal untuk sampah organik dengan memanfaatkan cacing, seperti cacing tanah, cacing putih, atau cacing wigglers merah. Cacing-cacing tersebut akan menguraikan sampah organik menjadi sumber nutrisi yang baik untuk tanah.
Itulah mengapa sampah hasil vermicomposting juga bisa dijadikan pupuk cair atau dicampur dengan tanah untuk selanjutnya ditanami tumbuhan.
6. Kompos
Pengomposan adalah jenis waste disposal yang bisa Warga Asri lakukan dengan mudah di rumah. Caranya adalah kamu bisa mengubur sampah organik, seperti ranting pohon, sampah buah, dan sampah sayur di lubang yang sudah ditentukan.
Kemudian, bakteri dan mikroorganisme lain akan menguraikannya menjadi zat yang bernutrisi bagi tanah. Tidak hanya itu, proses pengomposan juga dipercaya dapat meningkatkan kapasitas retensi air tanah.
Itulah informasi tentang waste disposal yang bisa kamu pelajari. Waste disposal adalah metode yang dapat mengolah sampah dengan tepat sehingga tidak berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu, waste disposal juga bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang terus bertambah seiring pertumbuhan populasi.
Nah, untuk mengurangi jumlah sampah dan dampak negatifnya bagi lingkungan, kamu bisa bergabung menjadi Warga Asri bersama Indonesia Asri.
Bersama Indonesia Asri, kamu bisa mengikuti beragam #AksiAsri, salah satunya Operasi Semut yang mengajakmu untuk memilah sampah sebelum dibuang. Tidak hanya program ramah lingkungan, kamu juga bisa mengikuti challenge sederhana, tetapi berdampak, serta mendapatkan merchandise menarik.
Ayo berikan kontribusi terbaikmu untuk Bumi dan daftarkan diri sekarang!
Baca juga: 8 Cara Pengolahan Sampah Organik di Rumah yang Mudah