Di Indonesia, terutama dalam konteks sosial media, semakin banyak orang yang terlibat dalam kampanye dan gerakan terkait pilah sampah.

Gerakan pilah sampah ini juga terus berkembang, baik melalui digitalisasi bank sampah yang memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya, hingga peningkatan kesadaran di media sosial yang mengajak individu untuk berperan dalam pengelolaan sampah lebih baik

Kelompok usia yang paling peduli terhadap manfaat pilah sampah umumnya berada pada rentang 18 hingga 40 tahun, yaitu kelompok usia muda dan produktif. Ini terutama berlaku di kalangan milenial dan Gen Z, yang dikenal lebih sadar lingkungan dan lebih aktif dalam mengkampanyekan isu keberlanjutan.

Secara keseluruhan, meskipun kelompok usia 18-40 tahun paling aktif dalam gerakan pilah sampah, banyak orang dari kelompok usia lebih tua juga mulai menunjukkan kepedulian terhadap isu ini, terutama yang terpapar pada program keberlanjutan yang dipromosikan oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat.