Challenge: DAY 33 – Masak Secukupnya | User: Abdul Kharis

Ambil Secukupnya, Masak Secukupnya, Jadi Tak Ada Sampah Makanan

Jessica menginstal aplikasi untuk mengenali jenis tanaman dari daunnya. Agar saat membuang gulma, tanaman yang bermanfaat tidak ikut tercabut.

Jessica juga belajar mengombinasikan hasil kebunnya. Kemarin, selain talas, dia panen daun kencur. Daun kencur itu dimasak tumis dengan jamur kuping. Cabainya tentu didapat juga dari kebun.

Di Instagram, Jessica terbilang kerap memperlihatkan masakannya. Dia bisa membuat roti dari ubi, gyoza kale, atau gado-gado kebun. Dinamai demikian karena hampir seluruh bahannya dari kebun. Ada daun kacang panjang, bayam brasil, hingga asparagus.

”Dulu saya dapat bibit asparagus saat cari bibit untuk microplant,” tuturnya.
Kalau masakan Western, asparagus biasanya disandingkan dengan steak daging. ”Dengan menanam sendiri, saya akhirnya belajar memakan yang belum pernah saya makan,” ujarnya.

Salah satu yang akhirnya dikonsumsi adalah lenca. Buah lenca biasanya dimakan dengan lalapan atau pecel.

Dengan menanam sendiri, anak-anaknya juga jadi gemar makan sayur. Sebab, mereka dilibatkan salam proses menanam. Terkadang saat mengolah hasil panen pun ikut ke dapur.

”Saya sering bilang ke anak, ayo ke supermarket di atas,” ucapnya.

Jessica juga belajar kegunaan tanamannya selain untuk dimakan. Misalnya, daun jinten yang bisa difungsikan sebagai antiseptik. Kalau ada luka, cukup diolesi daun jinten yang dilumatkan.

Oyong yang biasa dibuat sup ternyata dapat digunakan sebagai alat cuci piring. Oyong yang tua dan berserat dikeringkan. Nanti bertekstur seperti busa cuci piring.
Ulat dan hama lain tak menjadi musuh serius. Semua tanaman Jessica tak menggunakan pupuk kimia. Semuanya organik.

Dan, namanya menanam secara organik otomatis harus berdampingan dengan alam. Termasuk memaklumi keberadaan hama. Cukup dikendalikan. Tidak perlu mengontrol berlebihan terhadap kebunnya.

Dalam lanskap yang berbeda, Jessica tak ubahnya karakter Korot dalam novel Tahun Penuh Gulma karya Siddhartha Sarma. ”Dia mencabuti musuh-musuhnya dan merawat teman-temannya, sampai hujan berhenti dan lapisan tanah bagian bawah mengeras sedikit, dan petak-petak bunganya aman.”

 

Ikutan #AksiAsri365, Bangun Kebiasaan Hidup Ramah Lingkungan Berlimpah Hadiah!

    Kontribusi untuk menjaga lingkungan bisa dimulai dari langkah terkecil. Salah satunya dengan mengubah gaya […]

oleh Indonesia Asri
April 4, 2024
 

Para Ibu Bisa Ikut Selamatkan Bumi dari Krisis Iklim, Ini Caranya

Masyarakat tengah dihadapkan dengan perubahan dan krisis iklim yang semakin nyata. Greenpeace Indonesia mencatat, kondisi tersebut […]

oleh Indonesia Asri
July 2, 2024
 

Cara Mengajarkan Anak Sustainable Living untuk Kebaikan Lingkungan

PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), perusahaan kimia terdepan dan solusi infrastruktur di Indonesia, […]

oleh Indonesia Asri
June 25, 2024
 

Generasi Muda Harus Peduli Akan Lingkungan Hidup

Generasi Muda harus memiliki komitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dengan melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dan keanekaragaman […]

oleh Indonesia Asri
June 18, 2024
 

Minyak Jelantah Jangan Langsung Dibuang! Bisa Diolah lagi dengan Manfaat Berlimpah!

Siapa sih yang nggak doyan gorengan? Di balik kenikmatannya, ada minyak goreng yang dipakai untuk mengolah […]

oleh Indonesia Asri
June 11, 2024
 

Bergerak dari Akar Rumput, Tercipta 150 Bank Sampah di Solo

Cita-cita Denok Marty Astuti sederhana saja, dia ingin agar Kota Solo, tempat tinggalnya, menjadi kota yang […]

oleh Indonesia Asri
May 27, 2024
 

Bersih-Bersih Sampah Digital dengan Digital Decluttering Itu Penting, Yuk Sering Lakukan!

  Sampah digital patut menjadi perhatian di masa sekarang. Ketika Warga Asri mengikuti tantangan #AksiAsri365 hari […]

oleh Indonesia Asri
May 24, 2024