Challenge: DAY 68 – Tidak Akan Putus | User: Abdul Kharis

Apa Anda pernah merasakan bahwa apa yang diharapkan tidak kunjung terwujud meskipun telah berupaya sekuat tenaga dan upaya mewujudkannya? Atau kenikmatan yang selama ini Anda dapatkan tiba-tiba hilang begitu saja dan tidak juga kembali sehingga merasa bahwa hidup ini begitu melelahkan, capek dan putus harapan? Berharap kuliah berjalan lancar, eh ternyata banyak mata kuliah yang tidak lulus. Setelah lulus kuliah berharap cepat dapat pekerjaan, eh nyatanya susah sekali. Berpuluh kali membuat surat lamaran kerja dan mengantarnya ke berbagai tempat tetap saja tidak ada yang diterima. Atau sudah bekerja dan merasa mapan, eh malah Di PHK. Berusaha membuka usaha mandiri, eh ternyata selalu rugi dan gagal. Mengharapkan pasangan yang baik dalam berumah tangga, ternyata dapat pasangan tidak baik dan tidak sesuai dengan harapan. Semua keadaan ini dapat membuat kita sedih dan putus asa.
Alquran melarang orang yang beriman untuk berputus asa dari rahmat Allah. Bahkan sikap putus asa dikaitkan dengan sikap kufur yakni mengingkari nikmat Allah. Karena orang yang berputus asa biasanya hanya fokus pada nikmat yang hilang atau harapan yang tak terwujud sementara nikmat-nikmat Allah lainnya yang justru lebih besar dan lebih banyak tidak lagi dirasakannya. Bila ia menyadari dan yakin bahwa mendapat nikmat dan hilangnya nikmat karena rahmat Allah jua maka tidak perlu ia berputus asa. Harta adalah nikmat. Pekerjaan adalah nikmat. Kesehatan adalah nikmat. Begitu nikmat tersebut satu persatu Allah ambil kembali kita sering sedih, risau dan berputus asa. Padahal, nikmat-nikmat tersebut pun sebelumnya tidak kita dapatkan kemudian Allah berikan dan sekarang ia ambil kembali nikmat itu, mengapa menjadi risau? Dekatnya sikap putus asa dengan kekufuran Allah gambarkan dalam Q.S. Hud/11: 9:
وَلَئِنْ أَذَقنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيئُوسٌ كَفُورٌ
Artinya:
Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut darinya, pastilah dia menjadi berputus asa lagi tidak berterima kasih.
Ayat di atas menunjukkan:
1. Sikap putus asa sangat dekat dengan sifat kufur nikmat

 

Ikutan #AksiAsri365, Bangun Kebiasaan Hidup Ramah Lingkungan Berlimpah Hadiah!

    Kontribusi untuk menjaga lingkungan bisa dimulai dari langkah terkecil. Salah satunya dengan mengubah gaya […]

oleh Indonesia Asri
April 4, 2024
 

Para Ibu Bisa Ikut Selamatkan Bumi dari Krisis Iklim, Ini Caranya

Masyarakat tengah dihadapkan dengan perubahan dan krisis iklim yang semakin nyata. Greenpeace Indonesia mencatat, kondisi tersebut […]

oleh Indonesia Asri
July 2, 2024
 

Cara Mengajarkan Anak Sustainable Living untuk Kebaikan Lingkungan

PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), perusahaan kimia terdepan dan solusi infrastruktur di Indonesia, […]

oleh Indonesia Asri
June 25, 2024
 

Generasi Muda Harus Peduli Akan Lingkungan Hidup

Generasi Muda harus memiliki komitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dengan melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dan keanekaragaman […]

oleh Indonesia Asri
June 18, 2024
 

Minyak Jelantah Jangan Langsung Dibuang! Bisa Diolah lagi dengan Manfaat Berlimpah!

Siapa sih yang nggak doyan gorengan? Di balik kenikmatannya, ada minyak goreng yang dipakai untuk mengolah […]

oleh Indonesia Asri
June 11, 2024
 

Bergerak dari Akar Rumput, Tercipta 150 Bank Sampah di Solo

Cita-cita Denok Marty Astuti sederhana saja, dia ingin agar Kota Solo, tempat tinggalnya, menjadi kota yang […]

oleh Indonesia Asri
May 27, 2024
 

Bersih-Bersih Sampah Digital dengan Digital Decluttering Itu Penting, Yuk Sering Lakukan!

  Sampah digital patut menjadi perhatian di masa sekarang. Ketika Warga Asri mengikuti tantangan #AksiAsri365 hari […]

oleh Indonesia Asri
May 24, 2024