Table of Contents
Apakah kamu pernah menyisakan makanan di piring? Atau mungkin tanpa sadar, ada bahan makanan yang terbuang karena lupa dimasak sampai akhirnya busuk di kulkas? Hal-hal tersebut termasuk food waste, lho!
Food waste adalah salah satu isu serius yang perlu ditanggulangi. Nah, sebelum membahas lebih lanjut cara mengurangi food waste, mari pahami dulu apa itu food waste, dampaknya, dan upaya yang bisa kamu lakukan untuk membantu menanggulanginya. Yuk, simak!
Apa Itu Food Waste?
Food waste adalah makanan yang terbuang atau tidak dikonsumsi, baik yang masih layak makan maupun sudah busuk. Hal ini umumnya disebabkan oleh keputusan dan tindakan dari pihak ritel, penyedia jasa makanan, dan konsumen.
Kemunculan food waste umumnya berkaitan dengan perilaku konsumsi dan kesalahan dalam penyimpanan makanan. Singkatnya, food waste terjadi pada tahap akhir rantai produksi pangan.
Biasanya, food waste kerap disandingkan dengan food loss. Perbedaan food loss dan food waste terletak pada tahapan terjadinya. Food loss merujuk pada penurunan kualitas bahan pangan mentah yang membuatnya gagal diolah menjadi makanan.
Kondisi ini biasanya terjadi di tahap awal rantai produksi, seperti pada petani atau pabrik dan disebabkan oleh kendala infrastruktur, iklim, lingkungan, atau kelalaian dalam proses produksi, penyimpanan, dan distribusi.
Jadi, food loss terjadi sebelum makanan masuk ke rantai konsumsi, sedangkan food waste terjadi saat makanan sudah siap atau hampir siap dikonsumsi.
Baca juga: Sampah Sisa Makanan Sangat Berbahaya! Simak Cara Menguranginya
Dampak Food Waste
Food waste dapat membawa dampak serius, baik bagi manusia maupun lingkungan. Dari sisi manusia, makanan yang terbuang menciptakan ketimpangan distribusi pangan. Di saat sebagian orang membuang makanan, masih banyak yang kelaparan dan kekurangan gizi.
Sementara itu, bagi lingkungan, sampah makanan menjadi salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca, khususnya gas metana (CH₄) yang dampaknya lebih kuat daripada karbon dioksida (CO₂).
Food waste adalah limbah organik sehingga makanan bisa terurai secara biologis. Namun, jika proses penguraiannya terjadi di tempat pembuangan tertutup tanpa udara, hal tersebut akan menghasilkan gas metana.
Food and Agriculture Organization dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mencatat sekitar 8–10% emisi gas rumah kaca global berasal dari sampah makanan. Jika dibiarkan, penumpukan gas metana ini bisa memicu bencana, seperti ledakan berbahaya.
Tak hanya itu, sampah makanan juga menghasilkan lindi, yaitu cairan limbah yang dapat mencemari tanah dan air di sekitarnya. Apabila tidak segera ditangani, pencemaran air dan tanah dapat membahayakan masyarakat sekitar.
Permasalahan Food Waste di Indonesia
Sampah makanan menjadi masalah besar di Indonesia. Berdasarkan Food Waste Index Report 2021 dari United Nation Environment Program, Indonesia menempati posisi tertinggi di Asia Tenggara sebagai penghasil food waste dengan jumlah mencapai 20,93 juta ton per tahun.
Selain itu, jika dilihat dari total sampah yang dihasilkan, sisa makanan juga mendominasi. Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat bahwa pada 2022, sebanyak 40,38% sampah di Indonesia berasal dari makanan.
Dari sisi lingkungan, laporan UNEP juga mencatat bahwa sekitar 8–10% emisi gas rumah kaca global berasal dari makanan yang terbuang, termasuk dari sektor rumah tangga, ritel, dan jasa makanan
Baca juga: Contoh Sampah Organik, Jenis, Manfaatnya, & Cara Pengelolaannya
Cara Mengatasi Food Waste
Mengurangi food waste butuh peran dari banyak pihak, tetapi langkah paling mudah justru dapat dimulai dari kebiasaan konsumsi kamu sendiri. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi food waste:
1. Mengelola Porsi Makanan sesuai Kebutuhan
Mengatur porsi makanan sesuai kebutuhan bisa dimulai dengan memasak dalam jumlah kecil, terutama jika hanya untuk diri sendiri.
Bila memasak dalam porsi besar, kamu bisa membagikannya kepada orang lain. Cara ini tidak hanya membantu mengurangi food waste, tetapi juga bisa mempererat hubungan dengan lingkungan sekitar.
2. Lebih Menghargai Makanan
Salah satu cara efektif mengurangi food waste adalah dengan mengonsumsi makanan secara sadar. Artinya, kamu perlu menghargai setiap makanan yang dikonsumsi dan menghabiskannya dengan tanggung jawab.
Saat memesan makanan pun, pilihlah porsi sesuai kebutuhan agar tidak berlebihan. Selain mengurangi sampah makanan, kebiasaan ini juga membuat kamu lebih hemat.
Kemudian, sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Eating Behaviours menyatakan bahwa pria yang makan hingga 80% kenyang membutuhkan sedikit energi untuk beraktivitas. Makanan yang mereka konsumsi kebanyakan adalah sayur-sayuran dan sedikit biji-bijian.
Sementara itu, wanita tidak memiliki perbedaan antara konsumsi makanan dengan energi. Namun, faktor tersebut berpengaruh pada Indeks Massa Tubuh. Artinya, kamu tidak perlu makan hingga sangat kenyang untuk bisa beraktivitas secara maksimal. Yang perlu kamu perhatikan adalah jenis makanan yang dikonsumsi serta porsinya.
3. Catat Daftar Makanan dan Beli sesuai Kebutuhan
Agar persediaan makanan di rumah lebih teratur, buatlah daftar bahan makanan yang masih ada di rumah dan catat hanya yang benar-benar perlu dibeli. Kamu juga perlu memerhatikan bahan makanan yang kamu simpan di dalam kulkas agar tetap bermanfaat dan tidak cepat rusak.
Misalnya, pisahkan bahan mentah, seperti daging, dengan bahan masakan yang sudah matang agar bahan mentah tidak mengontaminasi bahan masakan. Lalu, pastikan wadah atau penutup yang kamu gunakan untuk menyimpan makanan di kulkas bersih dan aman.
Kamu bisa menggunakan wadah yang tertutup rapat, aluminium foil, atau plastic wrap untuk menyimpan makanan. Namun, ketika kamu sudah mencairkan makanan yang sudah dibekukan, hindari membekukannya kembali karena bakteri dapat tumbuh saat proses pencairan.
Tips yang selanjutnya adalah hindari belanja impulsif saat lapar mata dan fokuslah membeli sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
4. Mengelolanya Menjadi Kompos
Sisa makanan seperti tulang kecil atau cangkang telur bisa diolah menjadi kompos agar nutrisinya kembali ke tanah. Kamu bisa mengompos sampah dengan menggali lubang di halaman atau memakai komposter modern yang praktis dan bebas bau. Selain menyuburkan tanaman, cara ini juga membantu mengurangi beban TPA dan emisi gas metana.
Itulah penjelasan lengkap tentang food waste, mulai dari pengertiannya, dampak yang ditimbulkan, hingga cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menanggulanginya. Mengurangi sampah makanan merupakan langkah kecil yang berdampak besar bagi keberlanjutan bumi.
Kalau kamu merasa punya kepedulian terhadap isu lingkungan dan ingin mulai menerapkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan, sekarang saatnya jadi bagian dari gerakan #SiPalingSustainable!
Kampanye ini mengajak kamu untuk ikut berbagai challenge seru dan praktis demi mewujudkan gaya hidup ramah lingkungan. Menariknya lagi, kamu nggak sendirian karena akan ada banyak Warga Asri lainnya yang juga ikut berkontribusi.
Yuk, jadi bagian dari perubahan bersama Indonesia Asri dan daftarkan dirimu untuk mulai langkah kecil menuju masa depan yang lebih asri!