Apa Itu Gas Metana? Ini Bahaya dan Dampaknya pada Lingkungan!

Oleh Tim Indonesia Asri

Gas metana sering kali dikaitkan dengan isu pemanasan global. Dari keseluruhan gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sehari-hari, metana merupakan emisi kedua terbanyak setelah karbondioksida.

Walaupun merupakan emisi gas rumah kaca, namun ternyata gas metana juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Penasaran ingin tahu lebih lanjut tentang gas satu ini? Yuk simak selengkapnya pada artikel dibawah ini!

Apa Itu Gas Metana?

Apa Itu Gas Metana

Gas metana adalah salah satu senyawa hidrokarbon yang paling sederhana. Gas metana memiliki sifat tidak berbau, tidak berwarna, dan sangat mudah terbakar. Gas metana berasal dari susunan empat atom hidrogen dengan satu atom karbon. 

Gas metana dapat dihasilkan secara alami seperti pada perairan karena adanya mikroba metanogenik (mikroba yang mendegradasi bahan organik dalam kondisi tanpa oksigen atau anaerob) dan proses fermentasi kotoran hewan.

Selain dihasilkan melalui proses alami, gas metana juga dapat terbentuk karena aktivitas sehari-hari manusia, seperti asap kendaraan, limbah pabrik, dan pembusukan sampah pada tempat pembuangan akhir (TPA).

Keunggulan Gas metana

Gas metana merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang dapat digunakan selain batu bara dan minyak bumi. Di Indonesia sendiri pemanfaatan gas metana sangat penting untuk mendukung pembangkit listrik hingga kegiatan industri. Beberapa manfaat gas metana, yaitu:

1. Pembangkit Listrik

Salah satu manfaat utama gas metana adalah sebagai sumber pembangkit listrik alternatif batu bara. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), gas metana dibakar untuk dapat menggerakan turbin yang nantinya menghasilkan listrik. 

2. Pemanas Rumah Tangga

Di berbagai negara yang memiliki musim dingin, gas metana seringkali dimanfaatkan untuk menghangatkan ruangan dan menghidupkan perapian. Penggunaan gas metana untuk perapian dinilai lebih rendah emisi dibandingkan dengan kayu bakar atau briket batu bara.

3. Produksi Bahan Kimia 

Gas metana adalah salah satu senyawa dasar yang sangat penting dalam industri manufaktur bahan kimia. Metana dapat dapat diolah untuk menghasilkan berbagai produk turunan seperti, senyawa kimia, seperti metanol, asam klorida dan kloroform.

4. Proses Industri

Beberapa sektor industri seperti makanan, tekstil, kertas, semen, kaca, keramik, dan petrokimia, biasanya membutuhkan gas metana dalam proses produksinya. Gas metana diperlukan untuk menjalankan mesin pemanas seperti ketel uap, autoklaf, burner, turbin gas, atau mesin pengering.

Baca Juga: Apa Itu Limbah Elektronik dan Apa Dampaknya Bagi Lingkungan?

Dari Mana Emisi Gas Metana Berasal?

Dari Mana Emisi Gas Metana Berasal

Gas metana memang memiliki banyak manfaat untuk berbagai sektor, namun gas ini juga merupakan salah satu emisi gas rumah kaca yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Berdasarkan U.S. Environmental Protection Agency (U.S. EPA), emisi metana diperkirakan akan meningkat hingga 20% pada tahun 2030 dengan total 8,522 MMTCO2E. 

Gas ini dapat dilepaskan secara bebas dari beberapa aktivitas yang menyebabkan efek gas rumah kaca:

1. Aktivitas Produksi Minyak dan Gas

Bahan bakar yang kamu gunakan sehari-hari ternyata memiliki proses yang panjang seperti ekstraksi, pembakaran, penambangan, dan pengolahan untuk menjadi produk jadi. Proses produksi tersebut melepaskan emisi gas metana ke udara.

2. Lahan Basah (Wetlands)

Apakah kamu pernah mendengar istilah wetlands? Lahan basah merupakan area dimana tanah bertemu dengan air baik secara permanen atau musiman seperti danau, rawa, sungai, atau daerah dataran banjir.

Lahan basah merupakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan mikroorganisme metanogenik penghasil metana. Sekitar 30% dari total emisi metana yang dihasilkan di dunia berasal dari wetlands.

3. Peternakan Hewan

Gas metana adalah salah satu emisi utama yang dihasilkan dari sektor peternakan khususnya hewan ruminansia seperti sapi, domba, dan kambing. Proses fermentasi enterik dalam tubuh hewan menghasilkan gas metana yang kemudian dilepaskan melalui sendawa, pernapasan, dan kotorannya.

4. Limbah Industri

Beberapa sektor industri, seperti pengolahan makanan dan tekstil, dapat menghasilkan limbah cair dan padat yang apabila tidak diolah dengan optimal, dapat mengalami fermentasi secara anaerobik. Fermentasi ini dapat melepaskan emisi gas metana ke lingkungan.

5. Pembusukan Sampah Organik

Gas metana adalah salah satu komponen yang dihasilkan dari adanya proses pembusukan sampah organik. Beberapa sampah seperti kertas, sisa makanan, dedaunan yang berakhir di TPA dapat diurai oleh mikroba menghasilkan gas metana.

Baca juga: Cara Sederhana Tingkatkan Kualitas Udara

Dampak Negatif Gas Metana

Gas metana memiliki kapasitas pemanasan 80 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan karbon dioksida. Artinya, walaupun dengan jumlah yang lebih sedikit, gas metana jauh lebih efektif menangkap panas dan menyebabkan peningkatan suhu. Beberapa efek gas metana pada lingkungan yaitu:

1. Memicu Ledakan

Gas metana merupakan bahan aktif yang sangat mudah terbakar dan membuat ledakan. Dalam jumlah yang besar, jika terpapar oksigen bebas metana dapat menjadi senyawa yang sangat reaktif.

Di beberapa lokasi seperti pertambangan batu bara kumpulan gas metana dapat membuat ledakan jika terdapat percikan api, peralatan listrik, atau gesekan mekanis dalam tambang.

2. Global Warming

Gas metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat membuat lapisan di permukaan atmosfer bumi. Lapisan gas metana dapat menyerap panas dari matahari dan menyebabkan kenaikan pada suhu Bumi. 

3. Gangguan Kesehatan 

Proses pembakaran yang menggunakan gas metana dapat menghasilkan senyawa hidrokarbon dan asap yang berbahaya jika dihirup. Selain itu, gas metana dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti sakit kepala, mual, muntah, dan kelelahan.

4. Perubahan Iklim

Selanjutnya, efek gas metana pada lapisan atmosfer juga dapat mempengaruhi suhu Bumi yang pada akhirnya berdampak pada perubahan iklim. Beberapa dampak perubahan iklim yaitu cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, dan mencairnya es di kutub.

Demikian penjelasan lengkap mengenai gas metana, mulai dari pengertian, manfaat, hingga dampaknya terhadap lingkungan. Meskipun metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global, sebenarnya gas ini masih dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi alternatif.

Jika kamu ingin berkontribusi lebih besar dalam mengatasi pencemaran udara dan menjaga kelestarian lingkungan, kamu bisa bergabung bersama Indonesia Asri.

Melalui program edukatif dan aksi nyata gerakan peduli lingkungan, Indonesia Asri mengajak masyarakat untuk hidup lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kamu bisa terlibat langsung dalam kampanye, pelatihan, hingga aksi bersih-bersih sampah yang berdampak nyata.

Jangan tunda lagi! Segera daftarkan dirimu untuk jadi bagian dari Warga Asri yang punya kontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan kini dan nanti!

Baca Juga: 3 Hal Sederhana untuk Mengurangi Perubahan Iklim

FAQ Seputar Gas Metana

1. Apa itu gas metana?

Gas metana (CH₄) adalah salah satu gas rumah kaca yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Metana merupakan komponen utama gas alam dan dihasilkan dari proses pembusukan bahan organik oleh mikroorganisme di lingkungan tanpa oksigen.

2. Dari mana sumber gas metana berasal?

Sumber utama gas metana antara lain:

  • Tempat pembuangan sampah (TPA)
  • Proses pencernaan hewan ternak, terutama sapi
  • Sawah tergenang air
  • Eksploitasi minyak, gas bumi, dan batubara
  • Limbah organik dari pertanian dan industri

3. Mengapa gas metana berbahaya bagi lingkungan?

Gas metana berbahaya karena daya pemanasannya 25 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida (CO₂) dalam jangka waktu 100 tahun. Hal ini membuatnya sangat berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.

4. Apakah gas metana berbahaya bagi manusia?

Dalam konsentrasi tinggi, gas metana dapat menyebabkan:

  • Sesak napas karena menggantikan oksigen di udara
  • Risiko ledakan dan kebakaran karena sangat mudah terbakar. Namun dalam jumlah kecil di udara terbuka, gas metana biasanya tidak langsung berbahaya bagi manusia.

5. Apa dampak gas metana terhadap perubahan iklim?

Gas metana termasuk dalam short-lived climate pollutant (SLCP), artinya dampaknya kuat tetapi dalam jangka waktu lebih pendek dibanding CO₂. Metana bisa memerangkap panas lebih banyak di atmosfer, mempercepat pemanasan global, dan memicu cuaca ekstrem.

6. Bagaimana cara mengurangi emisi gas metana?

Beberapa cara untuk mengurangi emisi metana adalah:

  • Mengolah limbah organik menjadi biogas
  • Menerapkan pertanian berkelanjutan untuk mengurangi emisi dari sawah dan ternak
  • Memperbaiki sistem pengelolaan TPA dengan penangkapan gas metana
  • Mengurangi kebocoran gas alam pada infrastruktur energi

7. Apa perbedaan gas metana dan gas karbon dioksida?

  • Metana (CH₄): lebih kuat dalam memerangkap panas, tetapi jumlahnya lebih sedikit di atmosfer
  • Karbon dioksida (CO₂): lebih banyak di atmosfer, dampaknya lebih lama walau efek pemanasannya lebih lemah dibanding metana

8. Apakah gas metana bisa dimanfaatkan?

Ya, gas metana bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Contohnya:

  • Biogas untuk listrik dan bahan bakar rumah tangga
  • Bahan bakar kendaraan setelah diproses menjadi CNG (Compressed Natural Gas). Dengan pemanfaatan yang tepat, metana bisa mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Telusuri Video Aksi Peduli Lingkungan Lainnya: 

Oleh Tim Indonesia Asri
Indonesia Asri adalah kampanye yang digagas oleh Chandra Asri untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih asri; Indonesia yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk kelak dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Rekomendasi Terkait
Edukasi
Carbon Management
Tim Indonesia Asri
September 19, 2025
Baca Selengkapnya
Edukasi
Carbon Management
Baca Selengkapnya
Edukasi
Carbon Management
Tim Indonesia Asri
September 15, 2025
Baca Selengkapnya
Indonesia Asri
© 2025 - Indonesia Asri
Kampanye oleh