Table of Contents
Memilah sampah adalah langkah sederhana yang berdampak besar bagi lingkungan. Dengan memahami cara memilah sampah yang benar, kamu membantu proses daur ulang, mengurangi pencemaran, serta menekan jumlah sampah yang berakhir di TPA.
Sayangnya, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sekitar 40,26% timbulan sampah di Indonesia masih belum terkelola dengan baik. Salah satu penyebab utamanya adalah sampah yang tidak dipilah sejak dari rumah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap pentingnya pilah sampah serta cara memilah sampah organik, anorganik, dan B3 yang bisa langsung kamu praktikkan di rumah.
Mengapa Pilah Sampah Penting?
Memilah sampah sangatlah penting untuk memudahkan proses pengolahan, baik secara mandiri atau dengan bantuan pihak pendaur ulang. Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan bahwa 40,26% timbulan sampah di Indonesia per tahunnya belum dikelola.
Jadi, dengan memilah sampah, kamu membantu para pihak dalam mengelola sampah setiap waktunya. Kemudian, berikut ini adalah alasan mengapa kamu harus memilah sampah sebelum dibuang:
1. Memudahkan Proses Pengolahan Sampah
Memilah sampah sangat mudah dilakukan karena hanya membutuhkan sedikit usaha. Kamu bisa menyiapkan dua tempat sampah yang berbeda untuk memisahkan sampah organik dan anorganik.
Sampah organik yang sudah terkumpul dapat dijadikan kompos atau eco-enzyme. Kemudian, sampah anorganik yang terkumpul dapat dipisahkan kembali berdasarkan jenisnya agar bisa didaur ulang.
2. Mengurangi Tumpukan Sampah
Alasan selanjutnya adalah mengurangi tumpukan sampah. Mencampur semua jenis sampah di satu tempat sampah akan membuatnya cepat penuh dan menjadi sarang kuman. Dengan memisahkannya berdasarkan jenis, kamu bisa langsung mendistribusikan ke pihak pendaur ulang atau tempat pembuangan akhir.
3. Membuat Sampah Lebih Mudah Didaur Ulang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sampah organik dan anorganik memiliki cara pengolahannya masing-masing. Memisahkan sampah organik dengan anorganik akan memudahkanmu mendaur ulangnya.
Tidak hanya itu, memisahkan sampah anorganik dan sampah organik juga menghindari bau tidak sedap pada sampah anorganik yang hendak didaur ulang. Alhasil, sampah bisa langsung dipakai setelah dicuci dan dikeringkan.
4. Mengurangi Polusi Udara dan Lingkungan
Menumpuk dan membakar sampah dapat menyebabkan polusi udara, meningkatkan emisi karbon, dan membahayakan masyarakat yang tinggal di sekitarnya, termasuk keluargamu sendiri. Jadi, kamu lebih baik memisahkannya dan membuangnya ke tempat pembuangan akhir atau menyerahkannya ke bank sampah.
5. Sampah Memiliki Nilai Jual
Siapa sangka, selain mendaur ulang sampah anorganik, kamu juga bisa menjualnya, lho! Dengan memilah sampah, sampah anorganik akan memiliki kualitas material yang terjaga karena tidak terekspos dengan sampah organik yang dapat mengotori dan membuat sampah berbau tidak sedap.
Misalnya, dengan memisahkan botol plastik dari sampah sayuran busuk, Anda bisa langsung membersihkannya dengan air dan melepas labelnya. Jika digabung dengan sampah sayuran, botol plastik akan terkena cairan dari sayur yang membuatnya kotor dan mungkin berbau busuk. Alhasil, Anda perlu mencucinya berkali-kali agar bersih dan layak jual.
Baca juga: Bagaimana Cara Membuang Sampah dengan Baik? Begini Caranya!
Cara Pilah Sampah

Cara pilah sampah sangat mudah dilakukan. Kamu bisa menyiapkan beberapa kantong sampah dan tempat sampah untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Berikut ini adalah tips pilah sampah yang bisa kamu praktikkan di rumah, antara lain:
Pilah Sampah Organik
Untuk pilah sampah organik, kamu bisa membaginya menjadi sampah basah dan kering. Sampah basah biasanya terdiri dari sisa makanan, potongan sayur, tulang, duri, dan kuah. Sementara itu, sampah organik kering terdiri dari daun kering, ranting, tanaman yang mati, dan lain-lain.
Setelah dibagi menjadi dua kategori tersebut, kamu bisa memanfaatkan sampah basah untuk membuat eco-enzyme, atau dimasukkan ke lubang biopori. Lalu, sampah kering bisa digunakan untuk pengomposan.
Pilah Sampah Anorganik
Beberapa barang yang termasuk sampah anorganik adalah botol plastik, kemasan makanan, kaleng, kertas, dan lain-lain. Kamu bisa pilah sampah anorganik berdasarkan bahan lalu membersihkannya.
Setelah dibersihkan, kamu bisa memanfaatkan sampah-sampah tersebut menjadi tempat pensil dari botol bekas, celengan dari kaleng biskuit, dan lain sebagainya.
Pilah Sampah B3
Sampah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun berbeda dengan sampah organik dan anorganik. Cara pilah sampah B3 perlu diolah secara khusus oleh pihak-pihak yang memiliki izin atau sertifikasi dalam mengolahnya. Pihak-pihak tersebut mungkin menggunakan sistem pembuangan khusus, insinerasi (pembakaran), injeksi sumur dalam, atau cara lainnya sesuai jenis sampah B3. Contoh sampah B3 adalah baterai bekas dan obat yang kedaluwarsa.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Sampah di Lingkungan Masyarakat dengan Bijak
Operasi Semut: Aksi Pilah Sampah dari Indonesia Asri

Jika kamu tertarik untuk belajar dan menerapkan pilah sampah, kamu bisa bergabung menjadi Warga Asri dan berpartisipasi pada Operasi Semut! Operasi Semut adalah gerakan memungut sampah dan memilahnya sebelum dibuang dan mengedukasi masyarakat lewat tagar #pilahsampah.
Operasi Semut telah memiliki delapan volume hingga tahun 2025 dan diadakan di berbagai macam event, seperti car free day dan event olahraga, seperti Jakarta Marathon 2023, Jakarta Running Festival, dan Jakarta Martial Arts Extravaganza.
Selain mengajak masyarakat untuk lebih giat dalam memilah sampah dan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, Operasi Semut juga menunjukkan beberapa produk olahan plastik dari Chandra Asri Group; seperti aspal plastik, dan mengadakan games seru untuk menguji pengetahuan terkait lingkungan dan keberlanjutan.
Memahami cara memilah sampah adalah langkah awal menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dengan menerapkan kebiasaan pilah sampah di rumah, kamu turut berkontribusi mengurangi pencemaran dan mendukung sistem pengelolaan sampah yang lebih baik.
Jika kamu ingin berkontribusi lebih jauh, bergabunglah sebagai Warga Asri dan ikut berbagai program lingkungan dari Indonesia Asri, termasuk Operasi Semut dan challenge #SiPalingSustainable.
Kemudian, apabila kamu tertarik untuk berkontribusi pada lingkungan, kamu bisa menjadi Warga Asri dengan bergabung bersama Indonesia Asri!
Kamu bisa mengikut berbagai macam program, salah satunya Operasi Semut yang diadakan untuk menerapkan kebiasaan memilah sampah sebelum dibuang.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa berpartisipasi pada challenge seru #SiPalingSustainable yang diadakan hingga Desember 2025. Kampanye ini mengajakmu untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan dengan cara-cara yang sederhana.
Jangan tunda lagi! Segera daftarkan dirimu dan mari berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih asri!
Baca juga: 8 Cara Pengolahan Sampah Organik di Rumah yang Mudah
